Forum Lalu Lintas SBD: Kolaborasi untuk Jalan yang Lebih Aman
Tambolaka, TopNewsNTT.Com|| 16 Oktober 2025 Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FKLL) Kabupaten Sumba Barat Daya kembali menggelar rapat koordinasi lintas sektor di Aula Hotel Sinar Tambolaka. Pertemuan ini menegaskan komitmen bersama dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi di wilayah tersebut.
Rapat yang dipimpin oleh Kasat Lantas Polres Sumba Barat Daya, AKP Elias Ballo, SH, dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Jasa Raharja, Bapenda, UPTD Pendapatan Daerah, serta unsur penegak hukum dari Polres Sumba Barat Daya.
Dalam paparannya, Kasat Lantas menyampaikan bahwa sepanjang Januari hingga
Oktober 2025 telah terjadi 64 kasus kecelakaan lalu lintas, dengan korban meninggal dunia sebanyak 26 orang dan kerugian material mencapai Rp112 juta. “Faktor utama kecelakaan adalah rendahnya kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berkendara, terutama di kalangan pelajar,” tegasnya.
Sorotan dan Usulan Strategis
Beberapa poin penting yang mengemuka dalam diskusi antara lain:
Perlunya pemasangan rambu lalu lintas dan lampu penerangan jalan di titik rawan kecelakaan, khususnya di depan RS Karitas Weetabula.
Kebutuhan akan transportasi khusus pelajar untuk mengurangi penggunaan sepeda motor oleh siswa.
Pentingnya edukasi keselamatan berlalu lintas secara rutin di sekolah dan desadesa.
Koordinasi intensif antarinstansi, termasuk sinergi dengan Jasa Raharja dalam penanganan korban kecelakaan.
Dinas Perhubungan Kabupaten Sumba Barat Daya akan berkoordinasi dengan pihakpihak terkait untuk pemasangan rambu-rambu jalan di titik rawan laka dalam kota dan pelaksanaan uji KIR terhadap angkutan di wilayah Sumba Barat Daya untuk memastikan keselamatan Transportasi sebagai bagian upaya preventif.
Sementara itu, Penanggung Jawab Jasa Raharja Samsat Sumba Daya, Khairuddin Anwar Ali menekankan pentingnya pendekatan edukatif dan preventif. “Kami mendorong pelaksanaan sosialisasi di sekolah-sekolah dan desa, serta pelatihan pertolongan pertama garurat di titik rawan laka,” ungkapnya.
Kesepakatan Bersama Forum menyepakati sejumlah langkah konkret, antara lain:
Mengadakan Sosialisasi keselamatan berlalu lintas secara rutin di desa/kecamatan atau instansi Pendidikan yang menjadi titik rawan kecelakaan wilayah SBD.
Melakukan pelatihan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) kepada msayarakat di titik rawan kecelakaan;
Pemasangan rambu-rambu, spanduk himbauan keselamatan berkendara dan berlalu lintas di titik rawan kecelakaan dan titik kemacetan yang sering menimbulkan kecelakaan.
Pemasangan lampu penerang jalan di sepanjang jalan di ruas jalan depan RS Karitas weetabula
Melalui sinergi lintas sektor yang telah terbangun dalam Forum Komunikasi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ini, Kabupaten Sumba Barat Daya menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan jalan yang lebih aman, tertib, dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat. Diharapkan, langkah-langkah konkret yang telah disepakati—mulai dari edukasi pelajar, perbaikan infrastruktur, hingga penegakan hukum yang lebih tegas—dapat menjadi titik balik dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah ini.(**)
pr.hms.jrk.
