Ini Gebrakan Pj.Bupati Flotim Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Masyarakatnya

Kupang, TopNewsNTT.Com|| Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid,S.Pi,M.Si sudah menjalankan tugas jabatannya di Kabupaten Flores Timur selama 6 bulan. Selain sektor ASN, administrasi pemerintahan, penatakeloaan sektor lain seperti ekonomi, wisata bahari, ruang publik juga jadi perhatiannya. Dan langkah awal adalan menata infrastruktur penerangan jalan, pasar (lapak, jalan dan mck). Semuanya dilakukannya untuk meningkatkan laju ekonomi masyarakat.
Kepada media, Bunda Sulastri memaparkan langkah-langkah apa saja sebagai sebuah gebrakan yang dilaksanakannya sebulan usai pelantikan.
“Sebulan setelah saya melaksanakan tugas di Flotim, saya langsung mengarahkan perhatian untuk menata, mengelola serta mengangkat potensi di sektor kelautan dan perikananan yakni wisata bahari, selain pariwisata alam lainnya.” Jelasnya.
Perempuan satu-satunya penjabat bupati di Pemda.NTT yang dilantik Pj.Gubernur NTT Ayodia Kalake pada 6 bulan lalu ini mengatakan alasan sektor kelautan dan perikanan atau bahari diliriknya selain karena basicnya yang seorang sarjana kelautan dan perikanan, dan pernah menjabat kepala Dinas Perikanan dna Kelautan Provinsi NTT, juga karena fakta bahwa Kabupaten Flores Timur dengan luas wilayah lima ribu lebih, empat ribunya merupakan wilayah laut. Potensi kelautan dan perikanan sangat besar dan menjanjikan sehingga perlu perhatian serius pemerintah untuk ditata kelola dengan baik sehingga menghasilkan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah.
Potensi kelautan Kabupaten Flores Timur juga menjadi potensi wisata bahari yang bisa mendatangkan wisatawan jika dikelola dengan benar.
Untuk mewujudkan hal itu, Bunda Sulastri begitu tiba dan melaksanakan tugasnya melakukan beberapa langkah seperti Festival Makko,
“Saat datang saya menggelar festival makko yang dihadiri oleh 6.800 orang dengan mendatangkan direktur Kementerian Kelautan dan Kementerian Pariwisata RI.” Ungkapnya.
Bunda Sulastri juga memerintahkan pimpinan opd agar lampu jalan menyala setiap malam dari kota Larantuka hingga Adonara agar ada geliat ekonomi malam hari dari Pelaku UMKM, mencegah kejahatan malam hari dan membuat Kota terang. Akhir Juni 2024 lampu jalan sudah menyala dari Larantuka hingga Adonara karena jalur itu yang sudah punya listrik PJU.
Alasan dirinya memperhatikan sektor penerangan jalan malam hari agar menggerakkan UMKM dan juga wisata bahari karena kondisi ekonomi disana yang berjalan lambat,
“Perputaran uang sangat lambat dan kecil karena ekonomi yang belum berkembang maju. Dan dengan menyalanya lampu jalan di malam hari, pergerakan ekonomi UMKM juga berjalan sehingga ekonomi masyarakat mulai bergerak perlahan. Mengapa saya gerakkan menyalakan lampu jalan di malam hari karena setiap pembelian token listrik oleh masyarakat kan ada sekian persen untuk penerangan jalan. Dan saya minta para agar dari Dana Desa mereka sisipkan untuk buat PJU juga. Posesnya saya serahkan ke mereka, nanti biaya tokennya akan ditanggung oleh pemda. Saya punya prinsip jika suasana terang benderang, maka kita akan kerja dengan tenang karena semuanya terang benderang tidak ada yang ditutup-tutupi.” Ungkap Bunda Sulastri.
Selain itu ia dalam sisa masa jabatannya akan mengusahakan pengelolaan pasar di Flotim baik parkir, lapak dan mck dengan melibatkan pihak ketiga.
“Saat ini kami sedang membuat pilot project di Pasar Inpres Larantuka dengan melibatkan pihak ketiga. Wajah pasar sudah bersih, jalan yang rusak sudah diperbaiki tanpa mengeluarkan uang, tapi kita dapat PAD. Nanti kita akan buat sampah sampai zero weist. Hasilnya plastik non organik akan dicacah untuk dikirim kembali, dan organiknya akan kita buat jadi batako dengan kompos.” Ujarnya.
“Saya berharap siapapun yang terpilih jadi bupati Flores Timur fondasi yang kita sudah letakkan ini mudah-mudahan bisa jalan dan mereka punya satu visi dengan kita.” Ujarnya berharap.
“Mengapa saya lirik di sampah, pariwisata, penerangan dan kebersihan, termasuk toilet-toilet semua kan rusak di pasar. Dengan libatkan pihak ketiga maka kita tinggal duduk manis, tidak keluarkan uang, tapi PAD masuk. Ungkapnya.
Mengapa saya lebih fokuskan perhatian dan pengelolaan infrastruktur pasar, lampu jalan dan pariwisata, karena Larantuka mungkin kelihatan kecil secara wilayah tapi dimata dunia Larantuka merupakan Kota Wisata Religi, dan yang pertama harus bersih dan terang mengangkat pariwisata lain selain Religi yakni wisata Bahari. Tujuannya agar wisatawan yang berkunjung saat Moment Perayaan Samara Santha bisa tinggal lebih lama dan menikmati wisata bahari dan wisata lainnya, sehingga terjadi perputaran uang di Flores Timur, di Kota Larantuka sehingga ekonomi masyarakat akan meningkat.
Flores Timur ibarat mutiara yang masih dalam lumpur, belum diangkat dan dipoles.
Ia mengajak pemerintahan daerah ke depan satu visi dengannya yakni membangun Flores Timur dari baharinya.
Larantuka itu kompoisinya 1 : 4, artinya luas wilayah hanya seribu lebih, luas lautannya emoat ribu lebih dari keseluruhan luas wilayah Flotim yang lima ribu lebih.
Ia juga berharap salah satu projek skala nasional bekerja sama dengan bank Nederland yakni pembangunan Jembatan Pal Merah bisa segera dilaksanakan agar makin besar potensi yang bisa dikunjungi di Flotim
“Kami menunggu penandatanganan MoU empat pihak saja, dan kami juga ingin tahu kontribusi apa yang diterima pemda dan masyarakat Flotim dengan pembangunan jembatan tersebut.” Ungkap Bunda Sulastri berharap.|| jbr