Moment Idul Adha 2022, Ponpes Darul Aulya Kota Kupang salurkan daging kurban bagi 50 kelompok sasaran penerima dan Wartawan

Ceritera Inspiratif Religi Warta Kota

KUPANG, TOPNewsNTT|| Pondok Pesantren Darul Aulya Kota Kupang salurkan daging hewan kurban kepada 50 kelompok sasaran penerima, termasuk media sebagai wujudkan berbagi kebaikan di Moment Idul Adha 2022.

Penyaluran berlangsung  di Pondok Pesantren Darul Aulyia di Manulai 2, Kota Kupang dan sudah berlangsung sejak Minggu, 10/7 dan akan berlangsung hingga Senin, 12/7.

Ditemui awak media pada penyembelihan dan penyaluran hari kedua (Selasa, 12/7), Pimpinan Ponpes Darul Aulya, Dahrul Ikhwanul Umar, S.Pd.I.,SH menjelaskan bahwa penyembelihan dan penyaluran hewan kurban diberikan bagi umat muslim dan masyarakat non Muslim di Kota Kupang dan sekitarnya. Penyaluran sudah berlangsung sejak Minggu, 10 Juli dan akan berlangsung hingga Rabu, 12 Juli 2022.

“Untuk tahun ini sudah 158 ekor sumbangan diperoleh Ponpes ini,  dan berpotensi naik lagi untuk hari ini atau esok. Karena dari pengalaman tahun lalu saat penyembelihan berjumlah 150 ekor, tapi 2 atau 3 hari setelahnya bisa bertambah sampai 250 ekor atau tambah sekitar 100 ekor. Dan kami masih optimis masih akan naik sumbangannya tahun ini.” Jelasnya.

Sasaran penyaluran daging hewan kurban, lanjut Hj.Dahrul, yakni ke sebagian wilayah di kota Kupang, tapi diutamakan masjid-masjid, paguyuban, organisasi dan OKP yang dijadikan mitra penyaluran hewan kurban.

Tapi juga kepada saudara-saudara non muslim karena moment idul adha tahun 2022 dijadikan sebagai moment kebaikan untuk memberi manfaat bagi banyak orang. Tahun ini juga awak media memperoleh 1 ekor sapi yang dibagikan ke 20 orang jurnalis.

Hewan-hewan kurban yang terdiri dari  ratusan ekor sapi ini, jelas Hj.Dahrul disumbangkan oleh para donatur yang sudah yang berasal dari 6 negara yakni dari  Australia, Arab, Jerman, Belanda dan Indonesia yang selama ini sudah jadi kekuatan dan mitra dalam pembangungan Ponpes, dan juga kegiatan lain yang memberikan manfaat bagi banyak orang.

Ia berharap semoga lewat moment idul adha tahun ini, akan memberi manfaat bagi banyak orang.

“Artinya ketika tahun ini dan tahun kemarin kami baru  bisa memberi manfaat bagi saudara-saudara di kota Kupang dan sekitarnya, maka tahun depan kami berharap akan memberi manfaat bagi masyarakat di NTT. Karena kami merasa apa yang kami lakukan bisa menjadi suatu spirit  toleransi bagi masyarakat di kota Kupang dan NTT secara umum. ” ujarnya berharap.

Ia juga berharap akan sudah dilakukan Ponpes Dahrul Aulia ini menjadi sebuah  refenensi baik bagi lembaga manapun untuk dapat juga memberikan manfaat bagi masyarakat NTT, tanpa melihat perbedaan suku dan agama.

“Karena apa yang kami lakukan hari ini dan nanti seterusnya akan menjadi barometer bagi kita semua di NTT untuk selalu melakukan kebaikan. Karena kebaikan itulah yang akan senantiasa memberi suatu nuansa baru dalam praktek kehidupan yang bertoleransi di NTT.” Tandasnya

Untuk mewujudkan toleransi dalam moment Idul Adha tahun 2022 ini, Haji Dahrul  mengajak seluruh masyarakat kota Kupang, khususnya NTT untuk selalu berpartisipasi dalam melakukan kebaikan bagi orang lain, karena apa yang kita lakukan dapat menjadi sebuah teladan untuk meningkatkan toleransi di NTT sebagai Nusa Terindah Toleransi.

Penyaluran bagi setiap Masjid, Paguyuban, Organisasi yakni dengan mamasukkan proposal atau minimal surat permohonan dengan data dan jumlah orang atau kk penerima daging hewan kurban yang akan dijadikan acuan untuk mengeluarkan hewan kurban dari Ponpes ini. Sistem ini dilakukan untuk menghindari pendobelan atau distribusi tidak merata.

“Sasaran penerima sejak kemarin hingga hari ini, yang mengambil daging hewan kurban sudah mencapai 40 sasaran penerima yang terdiri dari masjid, organisasi dan paguyuban serta wartawan di kota Kupang dan sekitarnya, juga masyarakat Non Muslim dan media.” Jelasnya.

Jumlah hewan kurban per kelompok penerima dilihat dari  jumlah kk yang tertera dalam proposal atau surat permohonan ditentukan minimal 2 ekor dan maksimal 5 ekor.

“Kami kami targetkan 50 kelompok penerima sampai besok (Selasa, 12/7) sebagai hari terakhir penyaluran. Sejak kemarin sudah kami salurkan 75 ekor sudah dipotong dan hari ini dibatasi 50 ekor. Kami sudah peroleh lagi sumbangan hewan kurban ada penambahan besok 80 ekor dan yang ready di Ponpes saat ini ada 80 ekor yang masih belum disembelih.” Ujarnya

Untuk memastikan daging dan kesehatan hewan kurban sehat dan bebas dari berbagai penyakit hewan seperti PMK, maka Ponpes Nurul Auliah bekerja sama dengan tim kesehatan hewan Dinas Peternakan Provinsi NTT dan Kota Kupang yang melakukan pemeriksaan kesehatan post morten dan anter morten (sebelum dan sesudah disembelih).

Diakhir wawancara Haji  sebagai pimpinan Ponpes Nurul Auliah yang juga pendakwah memberikan pesan Idul Adhanya agar seluruh masyarakat menjadi sasaran penerima hewan kurban dari kami Pondok Pesantren, sebagai penggerak saya berharap agar dapat menerima ini sebagai sebuah kebaikan. Karena bukan tanpa alasan dna maksud yakni karena kesasaran bahwa kita semua yang ada di NTT yang beragam dari suku, bangsa dan agama dan semoga bisa sadar bahwa toleransi hadir dari keberagaman, dan ketika toleransi diperjuangkan,  maka akan bersatu dan menjadi dasar kehidupan berbangsa dalam keberagaman di NTT ini. Sehingga kita semua di NTT sadar bahwa toleransi itu diperjuangkan dan menjadi tugas kita bersama.

Kepada tim media, Haji Dahrul berpesan,

“Kami juga punya inisiatif untuk salurkan juga 1 ekor sapi untuk tim media, karena menganggap semua yang diselenggarakan Ponpes Dshrul Aulia dalam moment Idul Adha tidak akan tersiar karena kontribusi media. Karena itu kami berikan sapi secara khusus untuk media sebagai apresiasi dan ucapan terima kasih, dengan harapan kami dan media ke depannya bisa bermitra dalam memberitakan sesuatu yang bermanfaat da memanfaatkan sesuatu yang diberitakan.” Ujarnya berpesan.

Sementara dokter hewan Adonia Ibu dokter hewan dari Dinas Peternakan Provinsi NTT menjelaskan bahwa proses pemeriksaan dilakukan menyeluruh sehari sebelum pemotongan hewan (Antemorten).

“Pemeriksaan antemortem meliputi pemeriksaan perilaku dan pemeriksaan fisik sebelum disembelih meliputi  perilaku dilakukan pengamatan dan mencari informasi dari orang yang merawat hewan kurban tersebut. Hewan yang sehat nafsu makannya baik, hewan yang sakit nafsu makannya berkurang atau bahkan tidak mau makan.” Jelas dokter Adonia.

Dan pemeriksaan postmorten atau setelah di sembelih dilakukan pada orgn penting seperti jantung, paru, limpah dll.

“Kedua tahapan pemeruksaan adalah untuk mendeteksi hewan dari penyakit menular seperti PMK dan penyakit lainnya. Dan sejak kemarin kami tidak menemukan adannya penyakit hewan. Artinya daging yang disalurkan sehat.” Jelasnya.|| juli br