Lembaga PKW Putria Salon Gelar Pelatihan Tata Kecantikan Rambut Gratis bagi 20 Remaja NTT

Edukasi nonformal Warta Kota

“Pelatihan Keterampilan, Peluang wirausaha dengan prospek menjanjikan di tengah pandemi”

KUPANG, TOPNewsNTT|| Di tengah kemerosotan ekonomi mssyarakat akibat pandemi Covid 19 yang sudah masuk dua tahun ini, memiliki keterampilan praktis yang memberi prospek menjanjikan rasanya tepat dilakoni. Terutama kelompok milenial atau remaja.

Foto bersama ketua lembaga PKW Putria Salon, Instruktur dan peserta

Alasan mendasarnya adalah akibat pemberlakuan beberapa kebijakan dalam penanganan Covid seperti PPKM, Prokes, dan recofusing anggaran, mengakibatkan phk besar-besaran di DuDi. Alasannya karena menurunnya daya beli masyarakat yang berefek langsung pada pendapatan DuDi (Dubia Usaha) sehingga omset menurun bahkan sampai usaha collaps. Sehingga istilah PHK yang di haluskan “dirumahkan” terpaksa diambil para pemberi kerja.

Bonus demografi dan ledakan tenaga kerja baru makin perparah kondisi ekonomi masyarakat. Sementara peluang menjadi ASN semakin kecil.

Mengatasi masalah ini pemerintah lewat berbagai kementerian berkolaborasi dengan  pemerintah daerah dan  dunia Kewirausahaan serta Lembaga Pelatihan Keterampilan, memberi penganggaran lewat program pelatihan keterampilan sebagai salah satu alternatif  membuka usaha baru.

Salah satunya adalah lewat Direktorat Pendidikan Vokasi di bawah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Nasional memberi anggaran pelatihan berbagai jenis keterampilan bagi lulusan SMA/SMK bahkan anak putus sekolah, dengan harapan kelompok ini memiliki keterampilan sebagai modal memulai usaha sendiri.

Salah satu jenis pelatihan adalah tata kecantikan rambut yang ditujukan bagi remaja puteri lulusan SMA/SMK dan putus sekolah berusia 18-25 tahun yang di gelar oleh Lebaga Pelatihan Kewirausahawan (PKW) Putria Salon.

Selasa, 24 Agustus, PKW Putria Salon menggelar pelatihan di Salon Putria di bilangan kelurahan Oebobo.

Kegiatan di buka oleh Kabid.PNF Ros Dethan, dihadiri oleh Dicky Mesakh Kasie Kelembagaan Dinas Pendidikan Kota Kupang dan staf, Ice Pah owner Lembaga PKW Putria Salon dan Perwakilan managemen produk Makarizo.

Kepada Media, Ros mengatakan bahwa Lembaga PKW Putria Salon dan lembaga PKW lain serta instruktur selama ini selalu bekerja sama dalam melaksanakan pelatihan-pelatihan Kewirausahaan seperti ini. Baik dengan pemerintah dan dunia usaha.

“Harapan kami sebagai pemerintah, pelatihan-pelatihan seperti ini bisa menghasilkan tenaga-tenaga wirausaha baru. Jadi kota Kupang berubah, dan anak-anak khusus yang punya potensi masing-masing bisa punya lapangan kerja sendiri. Mereka akan berusaha sendiri ke depan sesuai keterampilan mereka dan menghasilkan uang sendiri untuk penuhi kebutuhan pribadi dan keluarga.” Uajr Ros.

Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari program kerja yang sekaligus dibiayai oleh Direktorat Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional.

“Jadi teman-teman dari Lembaga Kursus mereka berusaha sendiri untuk peroleh dana ini sesuai proses dan syarat yang diwajibkan. Dan kami Dinas Pendidikan Kota Kupang terus mendukung dengan mendampingi. ”  jelas Ros.

Selain pelatihan tata kecantikan rambut, jelas Ros, ada juga jenis pelatihan lain seperti menjahit, boga, spa, dan lain-lain.

“Kita sebagai mitra mereka selalu mensosialisasikan jika ada program-program pelatihan ini dan lembaga-lembaga ini mengikuti proses administrasi untuk mendapatkan dana tersebut. Jadi pemerintah pusat siapkan anggaran dan program dan ditangkap oleh pelaku usaha kecantikan dan salon dengan membentuk lembaga pelstihan keriwausahaan (PKW).”  Tandas Ros lagi.

Ada 11 Lembaga PKW di kota Kupang yang pada 2021 sudah mendapatkan anggaran dan melakukan pelatihan seperti ini dengan pembiayaan dari Direktorat Pendidikan Vokasi.

Bagi Lembaga PKW Putria Salon dan isntruktur dan  Bunda Ice Pah yang mendampingi, Ros meminta agar dapat memberikan ilmu dengan terbuka, tidak usah sembunyi ilmu dan membangun komunikasi, karena peserta dapat mengadopsi ilmu hanya dengan komunikasi. Sedangkan dunia usaha peserta dapat membuka usaha hanya dengan pendampingan lembaga pelatihan.

“Karena setelah pelatihan ini lembaga akan membuka kelompok-kelompok bagi mereka untuk memulai usaha dan memberikan informasi dan membantu mereka untuk mengakses program-program dari bank dan lembaga lain.” Ungkap Ros.

Sedangkan Dicky Mesakh Kasie Kelembagaan Dinas Pendidikan Kota Kupang dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan pelatihan mengharapkabn lembaga PKW Putria Salon selalu bekerja sama pemerintah dan dunia usaha agar pelatihan seperti ini memberi dampak positif bagi peserta.

“Kami berharap Lembaga PKW Putria Salon bisa buka lagi jenis pelatihan wira usaha lain, bukan hanya tata kecantikan rambut dan dengan jumlah peserta yang lebih banyak, agar makin banyak anak muda memiliki keterampilan yang bisa dijadikan sebagai profesi di masa pandemi ini.” Ujarnya berharap.

Kepada peserta, Dicky juga mengingatkan bahwa kegiatan ini dibiayai oleh Direktorat Pendidikan Vokasi, sehingga peserta tidak membayar alias gratis, maka peserta harus memanfaatkan dengan baik agar ilmunya bisa benar-benar diaplikasi kedalam dunia usaha kelak.

Sementara Ketua PKW Putria Salon Ice Pah, mengatakan sangat bersyukur dan berterima kasih karena lembaga PKW Putria Salon mendapat kepercayaan dan kesempatan membuka pelatihan keterampilan atau kursus Tata Kecantikan Rambut kepada remaja putri yang belum punya pekerjaan atau putus sekolah untuk dapat kursus gratis selama 150 jam yang akan berlangsung dalam jangka waktu 4 jam sehari selama 38 hari atau 1 bulan lebih.

Materi kursus adalah Etika, Pola Pikir Berwirausaha, tentang akses permodalan dan managemen kewirausahaan.

“Dari Lembaga kami tentunya akan memberikan mereka bekal dan pengetahuan yang kami miliki untuk dapat membekali mereka bagaimana memiliki keterampilan, etils dan managemen memulai usaha sendiri serta bagaimana mengakses modal.” Jelas lagi.

Ke 20 remaja peserta pelatihan ini akan dilatih oleh 5 instruktur berpengalaman yang sudah memiliki jam terbang lumayan tinggi baik sebagai pelaku wirausaha bidang kecantikan mau instruktur. Hadir antara lain, Novi, Ajeng dan Desi yang akan membina mereka punya skil dan membangun usaha sendiri sehingga mereka memiliki penghasilan sendiri.

Putria Salon sudah sejak tahun 2009 melakukan pelatihan dan sudah ada seribuan lebih lulusan yang  bahkan sudah memiiki usaha sendiri.

Kepada masyarakat kota Kupang, NTT, Ice menghimbau agar mau melihat peluang membuka usaha dengan memberi program dan anggaran pelatihan keterampilan, maka ambil.  “Lewat Direktorat Pendidikan Vokasi, pemerintah sudah buka peluang bagaimana membuka usaha, lewat program dan  anggaran pelatihan keterampilan sehingga bisa diakses untuk memperkaya diri dengan ilmu dan keterampilan dan bahkan akses modal maka ayo tangkap peluang. Begitu juga Dinas Pendidikan NTT dengan membantu proses administrasi. Untuk tahun 2021 sudah ada 11 lembaga kursus mendapatkan program ini. Mari kita sama-sama bekerja : kalau sekarang kita biasa-biasa saja,  maka kelak  kita akan luar biasa.”  Ajaknya.

“Bidang ini prospeknya sangat bagus walau dalam masa pandemi ini, dan saya sudah buktikan. Orang mau ke acara-acara khusus seperti pesta, wisuda dan acara resmi lainnya selalu butuh tata kecantikan rambut, cuci catok rambut, mewarnai rambut. Setiap hari bisa dapat penghasilan. Untuk dapat uang sayur 50 ribu terlalu kecil untuk di usaha ini. Cuci Catok rambut setiap hari pasti ada. Cuci catok 50 ribu, rebonding 200. Jadi peluang usaha ini sangat bagus, tangkap peluang ini. Karena disini kita ajar etika, keterampilan dan ilmu managemen wira usaha. Dan saya sebagai PNS sudah kerja 30 tahun dan sudah buktikan,  Tuhan masih beri berkat bagi saya lewat usaha ini, bahkan.anak didik saya bukan di NTT saja, bahkan sudah ada di Papua.” Ujar Ice terkait peluang usaha salon dan tata kecantikan rambut.

Ia mengajak peserta serius mengikuti pelatihan, agar bisa diaplikasi ke dalam kehidupan kelak. “Biasanya satu paket pelatihan bisa sampai Rp3 juta di luar, tapi di sini, pemerintah sudah biayai lewat lembaga pelatihan kami maka mari tangkap peluang ini.” Ajaknya lagi menyemangati.

Salah satu peserta Femy Dima mengatakan terima kasih kepada Putria Salon yamg sudah kasi kesempatan untuk ikut pelatihan. Dan ia baru pertama kali ikut pelatihan dan akan buka salon dikemudian hari. Femy adalah lulusan dari SMKN 6 Kota Kupang. || juli br