Harapan Pemerintah dan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur terhadap Hasil Pertemuan Forum Kemitraan Bisnis Indonesia-Tiongkok Keempat di Labuan Bajo

Birokrasi Daerah

Labuan Bajo-NTT, TOPNewsNTT||Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur dalam sambutannya yang disampaikan oleh Dra. Flouri Rita Wuisan, MM, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Nusa Tenggara Timur menyampaikan, Pemerintah Provinsi dan rakyat Nusa Tenggara Timur memberi apresiasi dan sangat berterima kasih kepada Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi dan KADIN Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) karena telah memilih Labuan Bajo sebagai tempat penyelelenggaraan Forum Kemitraan Bisnis Indonesia-Tiongkok Keempat ini.
Pemerintah Provinsi NTT menyambut dengan penuh suka cita kehadiran para tamu dan peserta Forum dengan harapan besar melalui pertemuan bisnis yang sangat bergensi tersebut para investor tidak sekedar  menikmati panorama Labuan Bajo yang  sangat eksotis tetapi memiliki minat yang besar untuk berinvestasi di Provinsi NTT, karena Provinsi NTT sangat kaya akan potensi sumber daya alam antara lain :

Bidang Pariwisata, pengembangan pariwisata yang sedang berkembang adalah kawasan Labuan Bajo. Kawasan ini juga menciptakan peluang bagi pendukung pariwisata, misalnya konektivitas dan perhotelan.  Selain Labuan Bajo, Provinsi NTT diberkati dengan destinasi eksotis bagi wisatawan dengan1.582 destinasi wisata berupa keajaiban alam, eksotisme kebudayaan, dan keunikan atraksi tradisional, yang dapat dikembangkan dan dikemas menjadi kawasan wisata dengan “paket wisata tematik yang lengkap”. Beberapa contoh objek daya tarik wisata berbasis alam dan budaya di Provinsi NTT seperti Danau Tiga Warna Kelimutu (Geopark) di Ende; Festival berburu/menangkap ikan paus di Lembata; Festival Semana Santa (Perayaan Paskah) di Flores Timur; Festival tenun ikat pewarnaalami di Sikka, Festival kuda Sandalwood (Pasola) di Sumba; Tempat menyelam Scuba di Alor, dll.

Bidang Pertanian dan Perkebunan; Komoditas pertanian dan perkebunan andalan NTT antara lain jagung, kelor, kopi, cokelat, cengkeh dan vanili. Kopi Flores khususnya Kopi Manggarai yang pernah meraih penghargaan tahun 2019 di Paris. Coklat Gaura asal Sumba memiliki citra rasa yang sangat memikat dan pernah mengikuti pameran coklat terbesar dunia yaitu Salon du Chocolat 2019 di Paris.

Bidang Peternakan, NTT merupakan salah satu daerah pemasok daging sapi terbesar untuk memenuhi kebutuhan nasional. Pemerintah Daerah terus berfokus untuk meningkatkan kualitas pembibitan sapi unggulan khas daerah, seperti Sumba Ongole. Sektor Peternakan NTT menyediakan peluang investasi yaitu pabrik pakan ternak, penggembalaan ternak, Rumah Potong Hewan, serta industri pengolahan daging sapi, babi, dan ternak lainnya.

Bidang kelautan dan perikanan, Potensi Perikanan Tangkap NTT mencapai 393.360 ton per tahun, sedangkan saat ini realisasi pemanfaatannya baru mencapai 139.050 ton atau sebesar 35,34 persen. Peluang investasi di bidang perikanan antara lain: kapal nelayan modern, pabrik es dan pengalengan ikan, container berpendingin serta armada yang lebih kecil untuk logistik rantai dingin yang lebih lincah. Peluang di bidang garam dan rumput laut adalah pengembangan end-to-end pada sisi hulu maupun hilir, dapat pula bekerjasama dengan petambak lokal.

Bidang Energi dan Pertambangan, adapotensi Energi Baru Terbarukan yang bersumber dari laut yang dapat dikembangkan sebagai pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL) memanfaatkan karakteristik beberapa selat di NTT yaitu Selat Pantar, Selat Gonzalu, Selat Boleng, Selat Molo Manggarai dan Selat Larantuka. Sejak tahun 2017, Pulau Flores juga telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai pulau Panas Bumi. Pulau Sumba dan Pulau Timor sesuai untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya karena tingginya intensitas sinar matahari. NTT juga kaya akan potensi pertambangan seperti mangan, pasir besi, bauksit, dan pasirkuarsa, dengan kualitas tinggi akibat faktor alamiah.

Dalam rangka mendorong pertumbuhan investasi, Pemerintah Provinsi NTT telah menerapkan kebijakan pembebasan biaya penerbitan dokumen, penyederhanaan birokrasi perizinan secara elektronik dan terintegrasi, serta percepatan pelayanan masyarakat melalui membangun sistem pelayanan publik terpadu. Karena itu, diharapkan melalui kegiatan Forum Kemitraan Bisnis RI – RRT ke – 4 ini dapat mendorong peningkatan investasi dari negara Republik Rakyat Tiongkok  ke negara Republik Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Timur.|| jbr