Diseminasi Pertumbuhan Ekonomi NTT dan Peran SWI, BI Kpa NTT dan OJK NTT Gelar Sasando Dia

Bahasa Ekonomi Regional

KUPANG-NTT, TOPNewsNTT|| Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT dan Otoritas Jasa Keuangan NTT menggelar Diseminasi Pertumbuhan Ekonomi NTT dan peran OJK terhadap maraknya penipuan investasi ilegal dalam kegiatan Sasanso Dia (Santai-Santai Baokong Deng Media) bersama 30 media dan pimpinan perangkat daerah, perbankkan, asosiasi pelaku usaha dan akademisi di aaula Nembrala BI Kpa NTT (Jumat, 8/04).

Hadir Mewakili Gubernur membuka kegiatan SMas 3 Bidang Administrasi Umum Samuel Halundaka, Kepala Biro perekonomian dan pemerintahan setda NTT Dr. Leri Rupidara, Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi NTT Catur Haryanto Widodo,  Kepala OJK NTT Robert Sianipar,  Kepala Biro Pengembangan dan Pembinaan Pasar Tirta Sanjaya,  pimpinan perangkat daerah provinsi NTT, asosiasi dunia usaha, akademisi dan media.

Sasando Dia atau Santai-Santai Baomong deng Media merupakan program Kantor Perwakilan Bank Indonesia provinsi NTT setiap triwulan yang dilaksanakan secara online maupun offline, yakni lewat zoom meeting maupun youtube channel Bi NTT.

Sasando Dia merupakan sarana komunikasi yang efektif untuk mengedukasi dan untuk menyampaikan informasi terkait kondisi kondisi perekonomian Indonesia sekaligus komunikator kebijakan Bank Indonesia.

Dalam pelaksanaan kegiatan Sasando Dia kali.ini, BI NTT bersinergi dengan OJK NTT dan BPJP provinsi NTT yang di selenggarakan setiap triwulan bersama media serta kepada stakeholder perbankan, asosiasi dunia usaha dan akademisi.

Pemateri antara lain Kepala BI Kpa NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, Catur Hariyanto Widodo, Wiwit Puspasari Ketua Satgas Investasi OJK RI, dan Tirta Sanjaya.

Asisten 3 bidang administrasi umum setda provinsi NTT Samuel Halundaka dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresisi BI NTT yang sudah menginisiasi kegiatan ini.

“Sasando Dia yang dilakukan hari ini adalah untuk desiminasi perekonomian NTT. Apresiasi diberikan pemerintah provinsi NTT kepada BI Kpa NTT yang setiap triwulan mengadakan kegiatan desiminasi laporan perkembangan perekonomian provinsi NTT yang terkini.” Ujar Halundaka.

Sasando Dia, ujarnya, “Merupakan sebuah sarana yang efektif sebagai media komunikasi dan edukasi yang menampilkan informasi terkait kondisi perekonomian NTT terkini kepada masyarakat luas.”

Ia memaparkan, bahwa perekonomian provinsi NTT di tahun 2021 terus menunjukkan tren positif dan pemulihan secara bertahap sejalan dengan perbaikan ekonomi global dan nasional.

Sektor perdagangan, konstruksi dan pariwisata tetap menggeliat dan bertumbuh walaupun di tengah adanya pembatasan sosial mengendalikan risiko penyebaran covid-19.

Sejalan dengan bertumbuhnya optimisme masyarakat perekonomian provinsi NTT pada triwulan 4 tahun tahun 2021 tumbuh sebesar 3,20% year on Year mengalami peningkatan dibandingkan triwulan ketiga 2021 yang tumbuh sebesar 2,35% year-on-year.

Pertumbuhan ekonomi NTT masih berada di bawah nasional, pada periode yang sama yang tumbuh sebesar 5,02%.

Pertumbuhan inflasi kita juga masih berada pada kondisi yang menggembirakan. Sampai dengan triwulan 4 tahun 2021, inflasi NTT masih tercatat 1,67% year on Year.

Melandai dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 1,74% year on Year. Inflasi NTT tersebut lebih baik dibandingkan inflasi nasional sebesar 1,87% year-on-year.

Secara keseluruhan tingkat inflasi NTT pada tahun 2021 tercatat agak meningkat dibandingkan dengan inflasi tahun 2020.

Meningkatnya pertumbuhan inflasi ini pada mulai bergeliatnya ekonomi seiring dengan kondisi penduduk di dibandingkan tahun sebelumnya sehingga inflasi NTT pada bulan Maret 2022 tercatat 2,15% month to month melandai dibandingkan triwulan sebelumnya alami inflasi sebesar 2,5%.

“Saya menghimbau, tim pengendali dan penangana inflasi daerah baik di tingkat nasional provinsi dan kabupaten kota agar gencar melakukan kegiatan pemantauan dan pengawasan terhadap harga Sembako menjelang Hari Raya Paskah untuk umat Kristiani dan bulan suci Ramadan serta Idul Fitri bagi umat muslim.” Katanya.

Inspeksi mendadak atau sidak agar ketersediaan dan harga barang, harus rutin dilakukan untuk untuk memastikan ketersediaan bahan pokok tersebut melalui konsep 4 A. Adanya ketersediaan pasokan melalui komuniasi efektif.

“Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ini semangat kolaboratif dan inovatif harus terus kita kembangkan.” Serunya mengajak.

Pemerintah provinsi NTT terus mendukung setiap program yang dilakukan antara berbagai pihak, pemerintah, perbankkan dan pemangku kepentingan,

“kita harus bergandeng tangan untuk memberikan stimulan stimulan yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di NTT.” Ajaknya lagi.

“Kita harus bisa mengembangkan inovasi- inovasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan kerja keras harus terus dilakukan melalui melalui program strategis pentahelix dan membangun sinergitas antara pemerintah, perbankan, akademisi dan dunia usaha dan media masa.” Ujarnya.

“Gubernur dan wakil gubernur,  mengatakan akan terus mendorong meningkatkan realisasi anggaran pemerintah provinsi maupun kabupaten kota Tahun 2022, mengingat sektor fiskal yakni APBD 2022 berperan dalam menjaga kestabilan ekonomi dan terus kestabilan mendorong inflasi yang kondusif dan tenang.”  Ungkapnya.

“Kita minta mi juga minta dukungan dan peran serta dari OJK agar merangsang pembukaan sektor ekonomi, mendorong pemulihan dan mempercepat digitalisasi ekonomi, seperti UMKM, koperasi, pelaku pasar dan lain-lain.” Ajak diakhir sambutan.

Semntara dalam sesi baomong deng media tampil Kepala BI Perwakilan NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dipandu moderator John Hayon menyampaikan desiminasi laporan pertumbuhan ekonomi NTT Tahun 2021 hingga triwulan ke 4 tahun 2021.

Partisipan peserta secara online di Zoom Meeting mencapai 500 orang. Kegiatan di sertai dengan Experience QRIS baik lewat e-wallet maupun mobile banking dengan melakukan pembayaran Rp1.000 dan akan mendapatkan top up Rp50 ribu rupiah bagi pengguna mobile bankking premiun dan Rp25 ribu bagi pengguna m-banking best.

Nara sumber secara offline Kepala BI Kpa NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, Dan Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi Negara NTT Catur Haryanto Widodo, dan secara online Kakanwil DJPK OJK Wiwit Puspiasari dan Tirta Biro pengembangan dan pembinaan pasar Tirto Karma Sanjaya.

I Nyoman dalam pemaparan materinya pertumbuhan ekonomi NTT di tahun 2021 terutama di triwulan 4 mencapai 3,1% year-on-year.

Tapi pertumbuhan ekonomi ini masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,02%.

“Artinya jika melihat secara nasional memang kita tidak seperti nasional.. Karena kita lebih pada kontribusinya 20% sektor pertanian, 30% di administrasi pemerintah dan perdagangan 15% dan seterusnya.”jelasnya.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional lebih banyak didukung oleh sumber daya alam. Seperti Migas, minyak, bahn tambang emas dan lain-lain. Termasuk batubara yang sedang naik komoditasnya di dunia internasional.

Kalau secara q-to-q kita 2,59 persen, 2,59 ini sudah lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya 1,14%.

Artinya tren pertumbuhan ekonomi kita ini sudah lebih bagus dan juga on the track langkah-langkah pemulihan yang kita lakukan baik oleh pemerintah daerah seluruh baik oleh pemerintah daerah seluruh holder terutamab BJB, OJK, dan seluruh komponen masyarakat yang terus mendorong pertumbuhan ekonomi kita.

Jika kita berkaca pada triwulan ke-4 2019 inflasi lebih tinggi yakni 1, 65%, Artinya kita sudah lebih baik dibandingkan sebelum pandemi.

Tadinya kami berharap pertanian menjadi pendorong tetapi ternyata belumnaksinal, karena memang biasanya di triwulan pertama petani sudah panen. 2022 ini baru kita panen raya. Yang banyak berpengaruh di pertumbuhan ekonomi adalah subsidi sebesar 13% dan Perdagangan sebesar 8,4%

Dari sisi pengeluaran yang paling berpengaruh itu adalah konsumsi rumah tangga sebesar 4,89%. Investasi sebesar 10,95 persen.

Artinya jika seperti yang disampaikan oleh asisten 3 mendorong terus pengeluaran pemerintah secara optimal tentu akan menambah kemampuan dari rumah tangga untuk melakukan konsumsi.

Tapi yang kita lihat bahwa pengeluaran pemerintah itu rata-rata di bawah 85, 86%. Makanya kami berharap Pak sistem 3 dapat mendorong belanja pemerintah di atas 95% sampai 98%

Yang kedua adalah  mendorong atau menarik investasi di NTT. Karena jika  dilihat investasi-investasi di NTT walaupun 10,95% ini lebih banyak produk investasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat terutama karena proyek-proyek strategis nasional seperti misalnya di bidang pariwisata nah ini poinnya.

“Kita bisa mendorong PMA atau PMDN dari swasta, tentu akan menjadi lebih baik lagi dan sustainable. Walaupun kalau lihat icon kita di atas 9,6%, yang artinya untuk menaikkan Rp1 PDRB kita itu diperlukan 9,6% artinya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Lebih efisien dibandingkan nasional yang di angka 6,9% walaupun tidak terlalu efisien.” Jelas Nyoman.

Kalau kita ingin pertumbuhan di atas 7% kita butuh dorongan investasi 49 sampai 59 triliun setiap tahun.

Harapannya adalah bagaimana pemerintah mengoptimalisai pengeluaran keuangannya dan menarik PMA mau berinvestasi di NTT.

Bagaimana perkembangan ekonomi kita secara nasional ternyata masih sangat kecil dikisaran 0,65%. Dibandingkan dengan NTB dan Bali kita masih sangat kecil tenang Kamunya masih 110,8 triliun PDRB kita setahun masih sangat kecil dibandingkan Bali dan NTB.

Ini perlu kebijakan-kebijakan khusus baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat bagaimana mendorong sektor sektor atau subsektor yang diperlukan yang menjadi pendorong di dalam pertumbuhan ekonomi NTT.

Pemerintah provinsi NTT sudah mencanangkan pariwisata sebagai Prime mover perekonomian NTT. Apalagi kita NTT ini terdiri dari sekian puluh ribu pulau Janis dan 192 pantainya dan yang akan menarik peminat pariwisata.

Kontribusi pariwisata ke dalam PDRB masih kurang dari 2%. Artinya kalaupun ini didorong belum tentu bisa mendongkrak secara cepat pertumbuhan ekonomi NTT. Artinya prosi kontribusi subsektor yang harus mendapat perhatian adalah pertanian, pelaku usaha termasuk di dalamnya asalah perdagangan.

Dengan mempertimbangkan bahwa kondisi ekonomi kita sudah mulai bagus atau on the track pemulihan ekonomi tetapi ada semacam tantangan Global dengan kenaikan beberapa komoditi juga dengan adanya agresi Rusia kepada Ukraina, maka kami sedikit menurunkan proyeksi ekonominya dari pada Desember tahun lalu yakni pada kisaran 4,72 sampai 5,52%.

Dengan asumsi yang pertama TJPT atau TJPS itu berjalan sebagaimana yang kita harapkan.

Yang kedua adalah pengeluaran dari pemerintah itu diharapkan 95 sampai 97%.

Beberapa dorongan yang harus dilakukan tidak hanya di sektor pertanian tapi juga harus mendorong peternakan karena tingginya konsumai Sub sektor peternakan di sini adalah 35 sampai 37% termasuk konsumsi pariwisata di kisaran 4,72 sampai 5, 52%.

Perkembangan ini masih  perlu dilihat dari aspek bagaimana perkembangan global harga komoditi nasional,  bagaimana perkembangan agresi Rusia ke Ukraina maka  ini sangat besar pengaruhnya kepada ekonomi global.

Sangat menggembirakan dari sektor pertanian kemampuan luas panen pertanian kita naik sampai 45,84% y-on-y. Karena kita didorong oleh intensitas hujan yang sangat besar pada November dan Desember ini hujan turun dengan baik.

Juga adanya track perbaikan dari yang mencapai 23,2% dan ini akan sangat mendorong dan kami optimis pertanian ini akan bisa menjadi lebih bagus lagi.

Namun yang perlu kita ketahui adalah sektor pertanian ini sangat tergantung kepada air dan kompetensi tenaga kerjanya.

“Dari kajian kami dan tentunya kami berterima kasih kepada pemerintah daerah yang sudah mendorong adanya Bendungan termasuk Embung Embung yang ada di beberapa lokasi di NTT. Dan ini kita berharap tentu bisa menambah panen kita yang kita berharap yang tidak biasanya hanya satu kali setahun bisa menjadi tiga kali panen.” Ujar Nyoman.

Yang kedua adalah kompetensi atau SDM pekerja pertanian.

“Berdasarkan kajian kami dari kemiskinan produktivitas tenaga kerja dari pertanian ini sangat rendah. Inilah yang menyebabkan jadi salah satu komponen yang menyebabkan tingkat kemiskinan dan produktivitas kita masih jauh dari siang kita harapkan.” Jelasnya.

Dengan melihat beberapa faktor tadi termasuk produksi jagung,  populasi sapi dan produksi pertanian dan curah hujan sehingga BI memproyeksikan pada tahun 2022 ini pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dibandingkan tahun 2021.

“Tentu perlu kerja keras dari semua pihak bagaimana kita mendorong beberapa program pemerintah termasuk PCPT dan TJPS, agar bertumbuh sesuai seperti yang kita harapkan.”tegas Nyoman.

Untuk sektor perdagangan berdasarkan pantauan mobilitas orang  sangat menurun terhadap bagaimana pertumbuhan sektor perdagangan ini.

“Kami memperkirakan di triwulan 1 Tahun 2022 ini sektor perdagangan sedikit melambat karena ancaman covid-19” jelssnya yakin.

Hampir 18/19 provinsi NTT, menurut Nyoman,  berada di level 3 dan sisanya di level 2 dan ini sangat menghambat bagi sektor ini melakukan perdagangan bekerja dan juga melakukan aktivitas masyarakat lainnya.

“Juga sektor-sektor lainnya walaupun kita melihat bahwa sektor kredit tumbuh sebesar 9,1 persen di sektor perdagangan, kemudian ekspor impor naik menjadi 60,8% walaupun kita lihat masih terjadi, tapi saat sekarang sudah mulai naik dan ini memberi gambaran bagaimana ekonomi kita terutama sektor perdagangan ini kita masih melambat.” Jelas Nyoman.

Sedangkan sektor konstruksi diproyeksikan masih tumbuh melambat dibandingkan dengan sebelumnya.

“Perkiraan melambat ini terutama diakibatkan karena karena konstruksi itu baru tumbuh sekitar 99% dan ini akan ada kendala dari sisi harga-harga terutama harga baja yang mulai bergerak naik. Harga semen juga mulai naik. Kita melihat juga dari dinas PTSP terjadi penurunan dan  tren ini menunjukkan bahwa adanya  pesimisme dari pelaku usaha jasa konstruksi . Pengusaha konstruksi melemah dibandingkan dari tahun 2021, dibandingkan dengan harga kenaikan bahan bahan bangunan. Dan ini membuat kita harus melakukan pemahaman dan pemantauan lebih mendalam di sektor jasa konstruksi.” Jelas Nyoman.

Yang terpenting dari sini, menurutnya, adalah bagaimana menyediakan bendungan bendungan yang cukup luas karena daerah kita ini banyak yang belum di irigasi untuk perkebunan pertanian dan yang lainnya sehingga air ini sangat air sangat esensial bagi pertumbuhan di sektor pertanian,  perkebunan dan lain-lain Perlu juga membuat Bendungan Bendungan di daerah lain yang kondisinya sangat kering

Sektor pariwisata sedikit melegakan dengan melihat jumlah kunjungan wisatawan trennya sangat naik termasuk di bandara Komodo naiknya luar biasa walaupun kunjungan wisatawan masih bersifat domestik belum banyak wisatawan dari luar negeri.

Beda antara wisatawan dalam negeri dan luar negeri adalah pada spending moneynya dalam melakukan kunjungan Biasanya kita melihat spending money dari wisatawan luar atau asing adalah jauh lebih besar dan lama tinggalnya dibandingkan dengan wisatawan lokal.
Tetapi kunjungan ini sudah menaikkan lagi income sektor transportais, restorant dan hotel.

Di Labuan Bajo sudah tumbuh 48%,  Komodo juga tumbuh sebesar 30%, ini sudah menunjukkan adanya tren kenaikan walaupun belum belum seperti saat normal yang tumbuh sebesar 6,8% tapi ini sudah sangat menggembirakan terutama di sektor pariwisata.

Dari sistem pembayaran ekonomi kita mengalami nett in flow sebesar Rp2,77 triliun jadi cukup besar sebenarnya jika dibandingkan kondisi kita 5 tahun lalu biasanya berada pada posisi nett out flow.

“Jadi banyak uang-uang yang tidak kembali. Artinya kita sudah melihat masyarakat mengalami kesadaran selalu memegang uang yang layak edar. Dan kalau kita melihat outflow yang kita sebarkan ke masyarakat melalui perbankkan dan kas titipn, naiknya sangat tinggi dibandingkan 5 tahun sebelumnya.” Jelas Nyoman.

Begitu juga dengan RTJS walaupunn memgalami low kontraksi dan dipengaruhi oleh kontraksi dari pemerintah daerah.
Kliring masih sangat kecil yakni 2,26 % karena dipengaruhi oleh switching dari klirinh dana dengan BI fast . Karena dari aspek biaya dan akan lebih murah dan juga lebih cepat.

“Dari sisi e-commerce perkembangannya sangat menggembirakan walaupun e-commerse kita tumbuh setiap 13, 9% walau lambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Tapi ini sudah menunjukkan bahwa masyarakat kita sudah memiliki akses terhadap internet dengan memilih belanja secara online. Dan ini adalah kondisi yang sangat menggembirakan walaupun walaupun transfer lewat bank belum menggunakan QRIS ataupun e-wallet tapi lebih ke COD  atau bayar tunai dan ini yang perlu kita edukasi.” Ujar Nyoman.

“Terima kasih kepada kota Kupang dan Ende  karena pengem perkembangan QRIS  kita sangat bagus sampai dengan awal April ini adalah 101.000 merchant dan ini setara dengan target yang kita canangkan. Kami minta do dukungan target QRIS kita itu bukan lagi merchant tetapi Rp345.000 user baru.

Bagaimana caranya mendapatkan user menggunakan mobile banking kita jika kita menggunakan transaksi menggunakan mobile banking dari perbankkan maka kita akan langsung dicatat sebagai user.

Sedangkan pengguna e-wallet link aja, dana, go pay, ovo maka harus menggunakan yang premium, tidak bisa menggunakan alat biasa.

BI dan perbankkan sudah menyiapkan 39  kas titipan dan  dalam rangka Ramadhan dan psskah BI menyiapkan 110 titik penukaran uang yang didukung oleh semua perbankan NTT. Dalam rangka Paskah dan Ramadan Bi menyiapkan yang cukup kebutuhan hari raya dan tidak ada pungutan biaya bagi masyarakat yang memerlukan bantuan di 110.

“Jika ada yang melakukan pungutan maka Tolong laporkan kepada kami Dan ini merupakan bagian dari bagaimana Bi mengedukasi masyarakat.” Tegas Nyoman.

Penukaran uang juga bisa dilakukan dengan menggunakan QRIS. Jadi dengan QRIS akan keluar juga uang pecahan berapa pun sesuai kebutuhan. Berkat kerjasama antara Bi seluruh perbankan dan stakeholder yang ada.

Kepada pemerintah daerah  bersama Polda NTT yang mendukung kami dalam rangka penertiban penukaran uang di NTT.

Inflasi NTT terkendali pada Maret 2020 0,15% lebih kecil dibandingkan pemerintah dan terkendali.

Ada tiga wilayah atau kota yang diukur inflasinya yaitu kota Kupang, Maumere dan Waingapu. Yang perlu kita waspadai adalah bagaimana Maumere yang cukup besar inflasinya yakni 0, 35%, sedangkan Waingapu 0,19%.

Andil Inflasi biasanya di bulan ini amgkutan udara terjadi porsi yang besar atau underpresure surprrise bisa diatur pemerintaj, tapi karena demandnya tapi suplainya terbuka maka maskapai menaikkan harga tiketnya diharga ambang batas. Dan ini mudah-mudahan kita bisa koordinasi dan pada tanggal 19 April ada pertemuan tingkat provinsi NTT untuk memadukan kebijakan untuk Bagaimana mengendalikan inflasi di daerah kita.

Inflasi juga dipengaruhi oleh naiknya hatga sayur mayur yakni Pepaya harganya naik mendekati leting kedua diikuti terong, cabe rawit dll. Karena kondisi hujan yang lebih banyak petani biasanya mengalami sedikit masalah saat panen menyebabkan harga beberapa komoditi maka sayur dan bumbu mengalami kenaikan yang sangat tinggi

Dan kita akan mendorong agar harga harga di pasaran lebih rendah.

Terima kasih kepada pemerintah daerah dan tpid yang sudah melakukan sidak Satgas pangan dari dari distributor ke pasar pasar dan ke masyarakat sehingga kontrol terhadap ketersediaan stok dan keterjangkauan harga bisa dikontrol.

Kami menghimbau agar masyarakat jangan panik dalam berbelanja karena beberapa komoditi seperti minyak goreng tersedia di distributor dan pasaran.

Jangan antre kenal harga minyak goreng pasti ada walaupun harganya lebih tinggi dari harga pasaran yang sebelumnya.

Kami proyeksikan inflasi di Tahun 2022 adalah 1, 89 sampai dengan 2,89 persen masih di bawah target 3 plus minus 1%

Dengan kerja keras Satgas tpid Satgas pangan dan opd kita akan tetap bisa menjaga inflasi di bawah target dan di bawah nasional.

Dengan kemitraan dan komunikasi yang efektif antara pemerintah dan dunia usaha dan masyarakat maka kita akan bisa menjaga inflasi stabil di wilayah NTT.

Di bulan April 2022 akan ini menyangkut hari raya keagamaan Kristiani dan Muslim kami memperkirakan inflasi kita selesai 0,1 sampai 0,7% month to month..

Semoga dengan proyeksi ini tetap terjaga harga-harga di masyarakat.

Ketersediaan pasokan kami sudah bekerja sama dengan dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan seluruh stakeholder stop kita aman dalam 2 sampai 4 bulan kedepan.
.
Jangan panik masyarakat tidak perlu memborong walaupun kondisinya kita ada hari raya bulan Ramadan tosca dan idulfitri. Ketersediaan ada dan harga harga terjangkau kecuali kepada beberapa komoditas yang memang secara pasar global harga komoditi nya sangat tinggi.

“Dan kami juga sudah melakukan bazar murah Bi tpid dan pemerintah daerah saya menjual sembako yang harganya terjangkau oleh masyarakat saya menjual sembako yang harganya terjangkau oleh masyarakat kita untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama hari raya ini.” Tutup Nyoman

Catur Haryanto Widodo menjelaskan tenyang Kebijakan Pemerintah dalam pemulihan ekonomi NTT.

Sementara Wiwit Puspasari Ketua Satgas Waspada Investasi Ilegal menjelaskan tentang apa saja peran OJK lewat SWI dalam mendata, mengontrol dan dan mengawasi serta kebijakan hukum terhadap Investasi Ilegal dan perlindumgan terhadap masyarakat dari bahaya dan merugikan dari berbagai investasi ilegal.

SWI ada dua memberikan komunikasi dan informasi terkait investasi yang legal dan ilegal dan apa peran SWI dalam mengontrol perkembangan investasi ilegal dan memberikan sanski  senagai perlindumhan. Ada 79 investasi ilegal yang sudah di tutup sejak 2019 hingga kini. Pertumbuhan entitas juga cukup pesat hingga kini bertambah 450 entitas.

Sasandi Dia ditutup dengan penyerahan cindera mata dan buka puasa bersama .

Sementara Leey Rupidara menyebutkankan bahwa pembangunan NTT dsngan mensinergikan antara upaya dan budget nasional dan daerah, lewat pendekatan ekosistem mengenergiser meningkatkan daya ekonomi NTT yanh sedikit gila, melalui pembenahan tataran komponen dasar.

Persoalan NTT adalah lemahnya SDM sehingga oerlu dilakukan kerjasama antar daerah yang terintegrasi dari hulu  hingga hilir dsri aspek produksi, distribusi dan konsumsinya.

Juga seperti daerah lebih rendah dari NTB dan Balindi 2021, kami perlu rekomendasikan pada pendekatan improvisasidan kontrol yang setinggi-tingginya sehungan sengan resinstenai ekonomi yang masih terasa hingga kini.

Membangun perekonomian NTT demgan pemdekatan ekosistem baik ekosistem dalam proses maupun marketing sehinhga bisa terinyehrasi dengan perekonomian nasional. Afirmasi seperti di bidang migas dan menjadi prioritas pada kwbijakan pada aras nasional tapi ntt perlu mengergiser dirinya sendiri.  || jbr