Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Kupang Gelar Gladi Ruang TTX

Bencana Alam Birokrasi Warta Kota

KUPANG, TOPNewsNTT||Kegiatan hari ini merupakan rangkaian besar dari kegiatan sebelumnya. Jadi kota Kupang sudah menyusun final draft dokumen rencana penanggulangan bencana kota Kupang dan kegiatan hari ini dan besok adalah kegiatan yang diinisiatif oleh dari Penthahelix dalam menjawab dokumen RPB. Sehingga saat ditanya ke kita kegiatan apa dari dokumen rencana penanggulangan bencana yang dilakukan pertama kali untuk periode yang baru nanti justeru kita hari ini dan besok Geladi Ruang dan Geladi Posko.

Untuk penyusunan dokumen RPB didukung oleh Forum Pengurangan Resiko Bencana Adaptasi Berpraktik Ilmu (FRB-API) Kota Kupang dibantu oleh Siap Siaga dan dananya dishare bersama-sama dengan dana dari BPBD Kota Kupang.

Untuk kegiatan Geladi Ruang TTX hari ini didanai oleh Mitra Siap Siaga. Dan besok Geladi Posko didanai oleh Child Fund, ini adalah kolaborasi luar biasa.

Geladi Ruang TTX diikuti oleh 75 peserta terdiri dari penthahelix.

Ia mengharapkan kontribusi peserta untuk kegiatan Geladi selama dua hari ini.

Plt.Kalak BPBD Provinsi NTT Ambrose Kodo,S.Sos,M.Si dalam sambutannya sampaikan apresiasi atas kemitraan pethahelix yang terjadi sehingga kegiatan bisa berjalan terutama atas kontribusi besar mereka dalam membangun ketangguhan bencana di provinsi NTT melalui jetangguhan bencana di Kota Kupang.

Ia mengingatkan bahwa kegiatan ini penting dalam rangka pengurangan resiko bencana. Kegiatan Geladi Simulasi.

Ia apresiasi kolaborasi antar instansi yang terjadi dalam pengurangan resiko bencana Kota Kupang sehingga terjadi kolaborasi aktif yang terjadi sehingga dokumen penyusunan pengurangan resiko bencana disusun oleh MPRB Kota Kupang dan bersama BPBD Kota Kupang.

Kemudian Geladi Ruang didukung oleh Siap Siaga dan Geladi Posko oleh Child Fund. Dan ini kolaborasi yang luar biasa untuk memberi semangat dan energi bagi kita semua. Dan ini praktik baik yang bisa ditiru oleh BPBD dari kabupaten lain.
Namun diakuinya bicara tentang penanggulangan bencana selalu terkendala oleh ketersediaan anggaran.

Tapi dengan pola kerja kolaborasi seperti ini maka keterbatasan anggaran biss kita atasi.

Dan kolaborasinya seperti ini. Kolaborasi dan kerja sama itu beda. Kolaborasi itu lebih tinggi dan kolaborasi adalah ciri-ciri kerja manusia modern. Manusia modern tidal bisa bekerja sendiri dia harus besr dan tumbuh bersama komponen yang lain.

Urusan penanggulangan l bencana adalah urusan bersama. Ia mengapresiasi pemkot Kupang yang bisa mengaransemen kegiatan kolaborasi seperti ini.

Mengapa penting memberi perhatian kepada cuaca ekstrem? Karena kota Kupang setiap tahun sering mengalami cuaca ekstrem. Dari PK.GMKG no.9/2010, definisi cuaca ekstrem itu ada beberapa jenis; pertama angin kencang diatas 25 knots, angin puting beliung kecepatannya 34 08knots, hujan lebat di NTT Hujan Baik tapi belum.tentu teratur secara frekwensi dan kita sebut sebagai hujan berlimpah (Kita bawa ke cara berpikir positif), jarak pandang mendatar ekstrem tidak cukup dari 1000.meter, suhu udara ekstrem, siklon tropis yang sudah kita alami di 2021 dan kota Kupang termasuk parah begitu banyak rumah terlanda di kota Kupang, angin puting beliunh di laut, gelombang laut ekstrem tinggi 2 meter lebih, gelombang pasang atau air.laut naik ke.darat dan ini yang sering terjadi di Kota Kupang.

Sehingga pantas sekali.kalau kota Kupang itu memberi perhatian untuk membuat rencana kontijensi lalu diuji melalui Geladi dan Simulasi. Baik.Geladi.Ruang dan.Geladi Posko.

Seroja harus menjadi wake up callback bagi kita semua.
Kalau ada kejadian seperti itu kita siap.msnghadapi keadaan seperti itu.Kita akan bisa membantu masyarakat dalam menghadapi cuca ekstrem.

BPBD jika saat ini belum menjadi instansi yang seksi, maka suatu saat bisa menjadi instansi uang sekai.

Sementara Mexy Jemi Didok Plt.Kalak BPBD Kota Kupang sampaikan sambutan Pj.Wali Kota Kupang belajar dari pengalaman penanganan cuaca ekstrem dalam bentuk bencana siklon tropis seroja tahun 2021, yang kurang terkesan gagal dan tidak siap.

Pemerintah akan selalu menjadi tempat keluhan, caci maki dan protes serta kritik dari masyarakat yang terhimpit bencana. Dan karena itu fungsinya BPBD namun, dari pengalaman itu pemkot merasa perlu adanya pembagian peran sebelum bencana terulang, oleh karena itu dokumen-dokumen yang saat ini tekah disiapkan berkokaborasi dengan semua pihak terkait adakah sebuah dokumen yang pas dan nantinya akan diasestensi untuk mendapatkan rekomendasi dari BNPB untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan SK Wali Kota dalam waktu yang tidak singkat 5 tahun.

Ia berharap semua pikiran dan tenaga yang sudah diinput oleh teman semua dari berbagai unsur itu yang terbaik untuk kita laksanakan bersama pada pemkot Kupang bagi warganya.

Pembagian peran untuk semua instansi, OPD dan lembaga bahkan unsur masyarakat, dunia usaha, media dan akademisi dalam penanggulangan bencana adalah urusan bersama. Maka kita harus terus beri edukasi kepada masyarajat sehingga mengerti peran dan fungsi BPBD. Ini harus jadi perhatian khusus BPBD.
Urusan bencana adalah krusial untuk ditanggung bersama dengan pembagian peran.

Jika terjadi bencana maka kita harus melakukan upaya penanggulangan dengan melaksanakan peran masing-masing. Oleh karena itu pembagian peran itu tertuang dalam dokumen Konijensi Penanggulangan Resiko Bencana kita bahu membahu. Dalam dokumen ada pembagian peran. Makanya dari semua unsur OPD terkait yang hadir disini, kalau terjadi bencana DLHK buat apa, Kesbangpol buat apa, BPBD perannya apa, Basarnas perannya apa, SAR perannya apa, BMKG buat apa, PolPP perannya apa.

Saya berharap dokumen yang sudah dihasilkan ini jangan sampai tidak pernah dibaca, jangan sekedar membacanya tapi juga memahami dan mendalami sehingga ketika ada bencana tidak ada saling melempar tanggung jawab. Tapi mari menjadi urusan bersama dan yang pertama adalah menangani akibat dan selanjutnya melakukan tindakan pengurangan resiko bencana.

Dokumen ini memang masih dalam tahapan finalisasi, masih berjalan dan akan ada beberapa tahapan lagi hingga tahapan akhir kita sudah bersama BNPB untuk follow up dokumen menjadi sebuah sk Wali Kota Kupang untuk dilakukan lima tahun kedepan.

Strategi dokumen ini akan menjadi dokumen hidup dan harus dilakukan simulasi untuk melatih peran-peran yang tertuang didalam dokuken dimaksud sehingga saat terjadi bencana cuaca ekstrem semua unsur sudah tahu tugas dan tanggungjawab bersama.

Saat ini kita berada pada masa peralihan dari masa cuaca panas ke ekstrem dan musim hujan.

Dua hari ini akan dilakukan simulasi ruang dan posko untuk melengkapi dokumen rencana kontijensi cuaca ekstrem adalah dengan kolaborasi.

Geladi Ruang TTX diakhiri dengan diskusi kelompok menginventarisir potensi fisik dan non fisik yang ada disetiap unsur peserta yang bisa digunakan dalam penanganan dan pengurangan resiko bencana di Kota Kupang.

Hadir dalam kegiatan ini plt.Kalak BPBD Kota Kupang Mexy Jemy Didok mewakili PJ.Wali Kota Kupang, SAR Klas 1 A Kupang, BMKG, BASARNAS Kota Kupang, Perangkat daerah Kota Kupang, FPRB-API Kota Kupang,Siap Siaga, Child Fund, Komunitas Tuli, Garamin dan Media.|| jbr