Welly Dimoe Djami, “Saya Akan Makin Keras Bicara dan Berperang Melawan Ketidakadilan dan Praktek Kriminalisasi”

KUPANG, TOPNewsNTT|| Demikian antara lain statemen tegas yang tersirat dari ungkapan hati Wely Dimoe Djami, mantan kepala SMA Swasta Sinar Pancasila Kupang usai bebas dari menjalani hukuman 2,5 bulan dari vonis 5 bulan penjara di Lapas Perempuan Kelas 1 Kupang pada 5 Juli 2022 di kediamannya di Kupang.

MA menolak kasasi Wely, bahkan memutusakn ia  harus menjalani vonis 5 bulan penjara,  sesuai keputusan Pengadilan NTT untuk kasus Penggelapan surat kuasa pencairan Dana BSM tahun 2011 sebesar Rp1.000.000 dari salah satu siswa SMA Swasta Sinar Pancasila.

Kasus itu awalnya dilaporkan sebagai penggelapan dana BSM Rp19 juta siswa SMA Swasta Sinar Pancasila sejak tahun 2011. Dan sempat vakum selama 3 tahun dan baru pada 2013 muncul lagi, dan disidangkan pada 2017 di Pengadilan Negeri Kupang, dengan putusan vonis kurungan 3 bulan penjara.

Selanjutnya Wely mengajukan banding ke tingkat pengadilan Tinggi NTT dan divonis 5 bulan penjara, namun Wely kembali mengajukan Kasasi ke tingkat MA tapi salinan  putusan MA tidak pernah sampai ke tangannya, salinan putusan MA yang menyatakan penolakan atas banding Wely ke pengadilan Tinggi NTT dan harus menjalani hukuman 5 bulan kurungan  belum diterima hingga saat ini.

Wely bebas setelah jalani hukuman 2.5 bulan, karena peroleh remisi dari program asimilasi Covid 19, dan atas bantuan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, dari  vonis 5 bulan, yakni pada 9 Maret 2022. Dan pada 5 Juli 2022 setelah selesai masa asimilasinya, Wely berbicara pada Media. Berikut ungkapan hati Wely,

“Pada tempat pertama saya mau bilang terima kasih banyak ucapan syukur yang tak terhingga buat Tuhan Yesus yang sangat baik Tuhan Yesus buat saya sampai detik ini saya masih ada sebagaimana saya ada saya tahu ini semuanya karena atas pengasihan dan kemurahan Tuhan. Karena Tuhan berperkara dalam hidup ini sehingga saya bisa melewati banyak tantangan dan perjuangan. Hingga detik ini saya mau katakan terima kasih banyak Tuhan Yesus untuk penyertaanNya yang sudah memberikan kekuatan dan kemampuan untuk saya mampu menjalani saat-saat sulit dan izinkan saya berada di titik nadir terendah dari kehidupan ini, tangan Tuhan yang kuat senantiasa ada memegang saya dan sampai pada sebuah titik di mana saya percaya tidak ada satupun hal di bumi ini yang terjadi tanpa sepengetahuan Tuhan Yesus, itulah hal yang pasti yang saya yakini dan percaya.” Ujar Wely.

Yang kedua saya berterima kasih bahwa saya bisa keluar dari Lapas setelah kurang lebih 2 bulan setengah saya ada disana, Tuhan izinkan saya ada di Lapas perempuan kelas 1 Kupang dan pada  tanggal 9 Juni kemarin masa ekspirasi saya selama 5 bulan dan karena itu lewat pemberitaan hari ini saya mau mengatakan terima kasih untuk Gubernur NTT yang sudah menolong dan membantu memediasi dan memfasilitasi sehingga saya bisa melewati semuanya dengan baik dan terima kasih secara khusus buat Pak wakil gubernur NTT  yang sangat peka dan luar biasa,  Dia membantu keluarga yakni suami dan anak-anak sehingga saya bisa melewati saat-saat sulit dilapas, juga saya bisa keluar atas bantuan dari beliau dan pak gubernur.

Terima kasih juga buat  ibu Ince Sayuna yang membantu anak saya sehingga bisa punya kesempatan  bertemu saya di Lapas.

Terima kasih juga pada Pak Yonas dan semua orang, kerabat, kenalan, suami, dan secara khusus kepada ketiga anak saya yang luar biasa. Dimana mereka merasa sangat kehilangan saya sehingga  dengan usaha yang luar biasa mereka memperjuangkan agar bagaimana saya bisa bebas, dengan segala cara mereka melalukan  semuanya ketiga anak saya terima kasih kalian ada untuk mama.  Dan saya bersyukur bahwa Tuhan memberikan kekuatan untuk kalian jauh-jauh dari Malaka sekalian pertaruhkan semuanya untuk bagaimana mama bisa keluar.

Dan juga kepada semua orang yang ikut mendoakan, mendukung dan men-support dengan segala cara ; kakak beradik saya, terima kasih karena sudah ada untuk saya selama ini. Di saat saya melewati hal yang sulit tapi Tuhan menghadirkan orang-orang tercinta, orang terkasih yang tidak pernah sedetikpun melewatkan saya lewat doa dan kehadiran mereka mereka selalu ada untuk saya.

Itu yang saya mau sampaikan pada hari ini lewat media dan terima kasih untuk untuk semuanya, saya sudah ada di sebuah perjalanan dan babak baru kehidupan saya yang pasti saya mau bahwa Tuhan baik.

Saat saya berada di titik terendah tapi Dia juga memelihara saya dengan sangat sempurna.

Wely mengeluhkan sampai ia bebas pun keputusan MA yang memutuskan eksekusi hukuman dirinya belum diterima.

“Dan itu yang menjadi pertanyaan saya, mengapa keputusan MA saya,  tidak pernah saya dapatkan hingga saat ini.” Ujarnya bertanya.

Saya pertanyakan dan saya minta untuk saya dapatkan karena itu merupakan hak saya untuk mendapatkan salinan dari keputusan MA tentang kasus saya.

“Jadi seperti yang sudah pernah saya sampaikan beberapa waktu lalu bahwa kasus saya ini murni rekayasa dan saya dikriminalisasi. Dan bahkan disampaikan oleh Komisi 3 saat itu yang sempat menghentikan kasus saya sepanjang 1 tahun.” Jelasnya.

Dan waktu itu saya tidak sempat meminta SP3 karena saya tidak pernah tahu bahwa kasus ini dilanjutkan.

Tapi ternyata tanggal 10 Januari sekitar jam 4 sore saya oleh Kejaksaan dan kemudian kemudian saya dibawa ke Lapas Perempuan kelas 1 untuk proses eksekusi di sana.

Sampai masuk di sana, saya mau cerita pengalaman saya mungkin saja ini berguna untuk semua orang sama seperti dulu saya saya tidak pernah mencari tahu apapun tetapi ternyata Tuhan mengizinkan saya di usia nyaris 57 Tahun saya ada di tempat itu. Itu yang mau saya bicarakan di sini

Bagi semua orang itu merupakan tempat air tempat di mana jadi neraka dunia sebenarnya tempat paling terburuk dengan semua image buruk yang ada di sana. Dan pada saat saya masuk ke sana setelah lewat pemeriksaan di depan di portir periksa urin dan seterusnya kemudian saya dibawa ke suatu ruangan yang namanya ruangan Napenalin. Selama 2 hari di sana saya tidak tidur Saya sempat syok dan saya berperkara dengan Tuhan Saya sempat tanya Tuhan Apa salah saya sedangkan Tuhan tahu apa yang saya buat selama ini untuk anak-anak saya (siswa).

Apa yang saya kerjakan selama ini lewat SMA Sinar Pancasila semua orang dan Tuhan tahu bahwa sekolah ini menampung 99,99% siswa miskin yang nyaris tidak bisa bayar SPP dan sekolah itu lebih layak disebut pantai asuhan dan tempat daur ulang sebenarnya.

Tetapi kenapa justru saya yang diizinkan ada di tempat itu. Selama 2 malam saya tidak bisa tidur saya berperkara dengan Tuhan dan mempertanyakan Tuhan ada dimana.

Saya mulai mengerti maksud Tuhan ketika saya bertemu dengan penghuni lapas yang menjadi sasaran pelayanan rohani saya. Di mana saya bisa berbicara dengan dia dan saya melayani dia di sana. Dan karena Kebetulan saya juga adalah seorang guru agama dan di sana Kenapa sempat menyebut saya sebagai ustadzah. Dan saya melayani mereka di sana Dan saya bersyukur bahwa dengan campur tangan Tuhan dan lewat Pak Gub dan Pak Wagub satu minggu saja saya berada di mapenaling dan kemudian saya dikeluarkan di ruang tahanan. Di ruang tahanan juga Tuhan menyiapkan orang-orang baik yang memperlakukan saya dengan sangat baik di sana.

Saya dikasih tempat tidur saya diperlakukan saya dikasih tempat tidur saya diperlakukan sebagai mama dan disitulah awal saya memulai pelayanan. Melayani mereka-mereka yang berada di Lapas dengan kondisi yang sangat terpuruk.

Saya bersyukur bahwa di sana saya bisa melayani di gereja karena Kebetulan saya juga punya talenta bermain gitar, Tuhan memberikan saya kesempatan untuk melayani di sana dengan mengiringi orang-orang bisa menyanyi, ada acara Paskah di sana tuhan izinkan saya menjadi juri, Tuhan mengizinkan saya memakai apa yang saya miliki untuk Bagaimana seluruh teman-teman saya bisa menikmati suasana Paskah dalam suatu suasana yang berbeda tapi mereka bisa bertemu dengan Tuhan dalam suasana suasana lain di sana.

saya bersyukur bahwa saya juga melatih paduan suara dan akhirnya bisa ada pertandingan pertandingan di sana yang bisa memberi warna kepada mereka karena memang di Lapas itu kami tidak punya cukup ruang yang ada hanya blok kemudian tempat ruang tidak cukup luas dan di Sana hanya ada gereja dan masjid.

Hanya itulah ruang-ruang yang bisa membuat kita mempunyai aktivitas setiap hari, dengan semua program yang sudah di schedule mulai dari bangun pagi dengan kami tidur malam. Kehidupan kami di penjara itu sudah diatur dan ditata semuanya.

Dan saya bersyukur bahwa di Lapas itu masih banyak kekurangan yang, tetapi saya bersyukur bahwa kemarin itu Tuhan menempatkan seorang Kalapas yang luar biasa. Yang membuka sebuah tabir baru dari sebuah kondisi di Lapas itu lewat pimpinannya Ibu Raden Kardiati yang sangat welcome dan baik kepada semua anak dan kami sangat diterima dengan baik di situ secara khusus saya yang dititip khusus oleh pak Gub dan Wagub. Sehingga saya dan semua warga Lapas dapat menikmati suasana di sana dengan baik walaupun kami tidak bisa keluar tapi paling tidak kami bisa mendapatkan situasi yang baik, walaupun di sana banyak hal yang harus perbaiki dan saya sudah sempat berbicara dengan pak gubernur yang untuk menangani soal peradilan itu.

Kemudian karena ada program asimilasi covid 19, maka Kemudian saya mendapatkan dibantu oleh Pak Wagub saya bisa keluar tepat 2 bulan setengah jadi saya masuk tanggal 10 januari 2022 Saya keluar tanggal 29 Maret 2022.

Dan saya bersyukur bahwa selain pelayanan yang bisa saya buat di sana sampai hari ini saya bisa banyak membantu teman-teman di sana dan banyak juga teman-teman yang akhirnya sudah bisa keluar.

saya juga bersyukur bahwa biasanya orang masuk Lapas itu kurus, putus asa dan terjadi pembunuhan karakter tapi puji tuhan Saya bisa melewati dengan baik tapi puji tuhan Saya bisa melewati dengan baik dan saya mau bilang bahwa kemarin di Lapas Saya bahkan berat badan naik 6 kilo. Masuk dengan berat badan 54 dan keluar dengan berat badan hampir 60 kilo. Walaupun kondisi di sana sangat memprihatinkan tapi paling tidak Tuhan menunjukkan bukti bahwa apa yang ditakutkan ternyata tidak terjadi. Apa yang dirancang manusia Ternyata bukan rancangan Tuhan. Dan saya juga mau bilang bahwa tujuan untuk pembunuhan karakter saya itu tidak terjadi sama sekali. Karena ternyata setelah saya bisa keluar, saya lebih eksis, dan akan akan lebih lantang bersuara tentang keadilan dan kebenaran. Saya tidak akan mundur selangkah pun tetapi sepanjang itu atas nama kebenaran dan keadilan saya akan maju. Henna paling tidak saya sudah pernah sampai pada titik itu.

Tidak ada tempat yang saya takutkan lagi, karena ternyata tempat yang paling ditakutkan orang pun saya sudah masuk. Tapi saya mau bilang bahwa saya kuat bukan karena gagah dan hebat saya tapi ada rencana Tuhan yang luar biasa lewat apa yang saya alami di Lapas perempuan kelas 1 Kupang.

Dan yang mau saya katakan lewat kasus ini saya berharap mau katakan bahwa apa yang saya sampaikan ini bisa menjadi pembelajaran bagi banyak orang bahwa ketika kita berbicara tentang kebenaran dan keadilan ada harga yang harus dibayar.

Ada konsekuensi logis yang tidak murah dan ada hal yang harus kita lakukan yang harus kita lewati dan tidak mudah.

Bagi saya resiko dan konsekuensi logis ini sudah saya dapatkan dari orang tua saya sejak kecil. Saya sudah di ajar dan dibina dari kecil untuk Bagaimana mempertahankan kredibilitas dan integritas saya sebagai harga yang paling mahal termasuk resiko terburuk dari sebuah kebenaran yang harus dipertahankan.

Saya bersyukur Saya punya orang tua yang luar biasa, yang mampu memberikan saya teladan kehidupan mampu mengajarkan saya hal-hal yang baik bahwa jangan takut perjuangkan kebenaran dan keadilan, karena kebenaran dan keadilan itu akan menjadi pemenang pada waktunya. Keadilan dan kebenaran tidak perlu untuk diperjuangkan karena mereka akan muncul pada waktunya sebagai pemenang.

Tidak mudah untuk bicara kebenaran dan keadilan, tetapi ketika kita mau bicara tentang kebenaran dan keadilan tetapi ketika kita mau bicara tentang kebenaran dan keadilan kita harus siap menerima resiko terburuk dengan segala konsekuensi yang bisa terjadi.

Dan di sini saya juga mengatakan bahwa ada PR besar yang harus dikerjakan, yakni bahwa peradilan yang saya amati dan alami sendiri ternyata seperti itu.

Saya cuma merasa aneh bahwa ada kasus seperti saat ini, pembunuhan yang tidak jelas. Ada kasus yang pelakunya tidak masuk penjara tetapi justru saya,  orang yang dikriminalisasi seperti yang saya alami ini saya harus dipenjara. Yang saya takutkan hanya satu hal bahwa penjara pada akhirnya bukan jadi tempat orang jahat saja, tapi juga pada akhirnya penjara akan jadi tempat orang miskin, bodoh dan orang yang tidak punya akses. Itu yang saya takutkan.

Yang kedua yang saya petik dan pelajari dari kasus yang saya alami ini bahwa ternyata saat ini uang dan kuasa memegang peranan, kekuasaan mendominasi dan semua sudah diarahkan dan di bawah menuju politik. Dan itu hal yang riskan menurut saya.
Semua orang akan dibawa menuju ke pembunuhan karakter dan ditekan oleh ketakutan tentang penjara. Sehingga orang tidak punya lagi nyali untuk berbicara dan memperjuangkan kebenaran.

Itulah hal-hal yang saya alami dan saya mau katakan disini bahwa bagi saya ini hal yang sangat ironis, tapi saya mau bilang bahwa kita tidak perlu takut untuk memperjuangkan kebenaran. Lewat kesempatan ini saya ingin mengajak semua orang yang masih punya hati nurani, yang masih punya rasa, mari kita berjuang bersama-sama,  kita ciptakan kondisi, kita mampu menjadi pionir untuk mengatakan bahwa kita harus tetap berjuang untuk kebenaran dan keadilan. Tidak ada area untuk rasa takut, karena saya sudah mengalaminya

“Tujuan pembunuhan karakter tidak terjadi pada Saya bahkan Tuhan memberikan kekuatan lebih untuk kembali kepada Titik awal saya, bahwa saya tidak akan berhenti untuk berjuang. Bahkan saya akan lebih kuat berjuang atas nama kebenaran dan keadilan.” Tegas Wely.

Segala sesuatu bagi saya ada masanya, ada masa dimana Tuhan izinkan kita berada pada titik nadir terendah tapi ada masa dimana Tuhan angkat kita.

Kemarin di sana saya pegang kebenaran janji Tuhan dari Mazmur 37 ayat 56, ‘Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan, Percayalah kepada-nya dan Ia akan bertindak. Ia akan memunculkan kebenaran-mu seperti terang dan hakmu seperti siang.‘ Kebenaran seperti terang itu sekarang sedang terbuka.

Bahwa nyata apa yang pernah saya katakan menjadi fakta sekarang ini yang tidak terbantahkan, apa yang pernah saya bicarakan kemarin yang ketika saya dituduh mencemarkan nama baik ternyata itu menjadi kenyataan sekarang.

Dan saya sedang menunggu penggenapan janji janji Tuhan bahwa hak saya akan Tuhan pulihkan pada waktu Tuhan.

Dan untuk itu saya melepaskan pengampunan, tapi mari kita belajar untuk membuat efek jera.

Supaya apa?  supaya semua orang tahu bahwa kekuasaan, jabatan dan semua yang kita miliki adalah pemberian Tuhan yang seharusnya dipergunakan untuk kemaslahatan umat manusia, bukan justru untuk mencari kepentingan diri sendiri.

Tapi yang saat ini terjadi adalah bahwa semua kekuasaan dipakai untuk kepentingan  memperkaya diri, kepentingan untuk membuat kekuasaan langgeng dan berjalan terus.

Dan ini yang menurut saya keliru,  karena itu saya mau ajak semua masyarakat,  Saya seorang perempuan yang teraniaya tidak akan pernah berhenti. Karena itu saya mau ajak semua masyarakat mari kita berani dudukan kita pada  tempat kita bahwa kita ini adalah orang-orang yang punya yang punya hak hukum untuk mengedepankan hukum dan keadilan di atas segala-galanya. Tidak usah takut apapun, sepanjang kita melangkah di atas tatanan aturan yang baik benar di atas kebenaran sejatinya kebenaran tidak perlu pembela karena, kebenaran akan keluar sebagai pemenangnya pada waktu yang Tuhan tentukan.|| juli br