Warga Mantasi Minta Atensi Penjabat Walikota segera Renovasi Total Kantor Lurah

Mantasi, TOPNewsNTT|| Permintaan utama warga Mantasi lewat Ketua LPM Kelurahan Mantasi Syafrudin Sabong, S.Pd, M.Pd dan Lurah Mantasi Fransiskus Arkiang kepada Penjabat Walikota George Hadjoh yang berkantor di Kantor Lurah Mantasi adalah Renovasi Total Kantor Lurah yang diakui sudah sangat lama (Selasa, 6/12).

“Karena tanahnya merupakan tanah labil sehingga seringga terjadi longsor yang sebabkan kantor lurah rubuh dan retak sehingga menimbulkan kekuatiran bagi oara staf. Padahal hanya kantor lurah ini saja ruang publik di kelurahan ini.” Sebut Syafrudin

Selain itu drainase, jembatan merah dan tembok penahan juga jadi point penting untuk dibangun, jika memungkinkan di tahun 2023 hingga 2024 sebelum penjabat mengakhiri masa jabatannya. .

“Satu-satunya fasilitas umum di Kelurahan Mantasi hanya kantor lurah dan jalan utama hanya 1 dengan jembatan Mantasi yang dibangun sejak jaman Belanda sehingga sudah lapuk sehingga kami ingin renovasi kantor Lurah sebagai fasilitas umum satu2nya. Sebagain sudah retak dan kena longsor serta rubuh sehingga tidak layak pakai.” Ujarnya.

Penjabat walikota Kupang George Hadjoh, didampingi kepala dinas kesehatan, kebersihan, camat Alak, Penjabat awali pertemuan dengan menjelaskan bahwa penganggaran murni 2023 sudah di tetapkan sehingga jika ada lagi kebutuhan yamg akan diusulkan maka akan dicatat dan diusulkan dalam perubahan anggaran 2023.

Secara detil permintaan warga terangkum dalam draft yang diserahkan ke penjabat Walikota yaitu :

1. Kondisi tanah yang labil dan topografi wilayah yang berbukit, berdampak pada terjadinya bencana tanah longsor setiap tahun. 2. Masyarakat Kelurahan Mantasi tidak memiliki akses jalan utama lain, selain jalan Trikora, sehingga konektivitas transportasi dan kelurahan lain harus tetap terjamin orang dengan keberlangsungannya.

3. Masyarakat Kelurahan Mantasi tidak memiliki sarana publik lain yang dapat digunakan sebagai pusat kegiatan masyarakat.

Usulan Solusi

Terhadap permasalahan yang dihadapi, pada kesempatan ini kami mengusulkan kepada Bapak Penjabat Walikota Kupang agar dapat memberikan atensi terhadap persoalan dimaksud. Oleh karena itu, kami mengusulkan:

1. Pembuatan Bronjong di wilayah Kelurahan Mantasi sepanjang 885 meter, sengan rincian sebagai berikut: a. RT.001 dan RT.002 sepanjang 750 meter. b. RT.003 sepanjang 100 meter. c. RT.006 sepanjang 15 meter. d. RT.007 sepanjang 20 meter.

2. Pembuatan Drainase di wilayah Kelurahan Mantasi sepanjang 475 meter, dengan rincian, sebagai berikut: a. RT.001 sepanjang 200 meter. b. RT.003 sepanjang 200 meter. sepajang 75 meter.

c. RT.006

Tembok Penahan 3. Pembangunan di wilayah kelurahan Mantasi sepanjang 720 meter, dengan rincian sebagai

berikut: a. RT.001 sepanjang 200 meter. b. RT.002 sepanjang 250 meter. c. RT.003 sepanjang 50 meter. d. RT.004 sepanjang 120 meter. e. RT.005 sepanjang 100 meter.

4. Pembangunan jembatan Penghubung Mantasi Air Mata

Manutapen dan perbaikan jembatan Merah Mantasi. Mengingat bahwa Masyarakat Kelurahan Mantasi hanya memiliki satu jalan utama yang menghubungkan Kelurahan Mantasi dengan Kelurahan Air Mata dan Kelurahan Manutapen, maka konektivitasnya menjadi kebutuhan yang urgen dan mendesak. Oleh karena itu, kami mengusulkan pembangunan jembatan penghubung yang kondisi saat ini sudah mulai keropos. Selain itu kami juga mengusulkan perbaikan Jembatan Merah Mantasi yang menghubungkan Kelurahan Mantasi dengan Kelurahan Fontein.

5. Pembangunan Kantor Lurah Mantasi

Satu-satunya sarana umum yang dapat digunakan sebagai pusat kegiatan masyarakat adalah Kantor Lurah Mantasi. Melihat kondisi Kantor Lurah saat ini sangat tidak representatif bahkan dalam fungsi sebagai tempat kerja bagi pegawai juga tidak memadai. Oleh karena itu, pembangunan gedung Kantor Lurah yang baru juga menjadi kebutuhan kami yang penting dan mendesak.

Jawaban penjabat walikota adalah semua kebutuhan akan diusulkan dalam perubahan anggaran murni 2023.

Permintaan rehab kantor Lurah, Bronjong untuk tanah longsor, drainase dan perbaikan jembatan akan diusulkan pada anggaran perubahan 2023 dan murni 2024.

“Semua usulan ini akan kami usulkan di perubahan anggaran 2023 dan murni 2024. Kelemahannya adalah DAK karena terlambat usulan sehingga 2023 kehilangan alokasinya.” Jelas George.

Geroge mengakui APBD Kota sangat kecil, dan ia berharap bisa melihat peluang lain yakni intervensi APBD 1 NTT dan DAK.

Dua warga Agustinus Kudji warga RT 03 dan Mama Hawu dari rt 8 keluhkan kondisi rumahnya yang paling rusak parah diterjang tanah longsor setiap musim hujan, dan pada saat seroja rumahnya alami Rusak Berat, tapi kenyataannya dikasi dana rusak ringan sehingga hingga kini pembangunan rumah belum selesai. Ia berharap agar penjabat dan para legislatif dapat menolongnya.

Kepada Lurah Mantasi penjabat minta warga di rt 3 dan 08 di harus diperhatikan segera ditindaklanjuti. Ia juga minta foto dan kondisi sehingga bisa diperbaiki segera.

Penjabat ingin ada komunikasi dan libatkan DPRD Kota Kupang, Provinsi dan DPR RI untuk perjuangkan di pusat.

“Camat dan lurah tolong pro aktif di lapangam agar kita bisa intervensi dengan dana APBD 1 dan 2 serta APBN. Mungkin kita harus manfaatkan jaringan dengan dewan di tingkat pusat. Tiga item ini tidak berat jika kita kerja sama dan sungguh-sungguh.” Tegasnya meminta.

Semsntara Aris Nenu warga Mantasi pertanyakan ke kadis kebersihan terkait tempat sampah bagi warga Mantasi di 3 rt dan 3 rw dan butuh bak sampah besar padahal di kelurahan lain sudah punya bak sampah besar.  Karena warga Mantasi berjumlah 200 kk lebih memproduksi banyak sampah rt.

Terkait Dana PEM Mantasi yang vakum sejak 2013 bergulir di tempat. Minta intervensi pemkot untuk telusuri aliran dana PEM karena ada kejanggalan. Mereka minta  kevakuman dana PEM  bisa dicairkan kembali agar bisa digulirkan lagi.

Penjabat langsung tegas minta dinas perhubungan agar siapkan kontainer dengan amrol untuk tempat sampah tapi minta lurah dan warga tentukan titik dan sampaikan ke dinas kebersihan.

Untuk renovasi jembatan Merah Penjabat minta PUPR kota minta buat permanen dengan tembok.

“Tapi semua butuh proses maka harus sabar menunggu dan terus diikuti. Tahun 2023 jembatan Liliba dan TPA akan dibangun. Dana PEM yang vakum akan dilakukan audit oleh inspektorat dan kejaksaan agar segera bergulir ke masyarakat kembali dan bisa kembali ke Bapeda.

Penjabat minta BPD agar segera turun lihat kondisi rumah Agustinus Kudji di rt 03 agar bisa direvisi peroleh dana bantuan seroja rusak berat jangan rusak ringan.

Kepada pihak kelurahan George minta agar tentukan titik tempat sampah, sedangkan untuk permintaan pembangunan bronjong, tembok penahan, jembatan gantung (merah) harus buat proposal dengan disertai foto kondisi riil di lapangan dan perhitungan kebutuhan dan estimasi anggaran agar didorong masuk ke usulan anggaran murni 2024 ke Kementerian. Kepada kadis PUPR George minta segera turun cek.

Kepada camat dan lurah minta dibuatkan kalender festival budaya sesuai potensi setiap kelurahan.

Penjabat Walikota juga ucapan terima kasih atas kepedulian semua pihak dari tingkat bawah  terhadap masalah penanganan sampah dan berharap tetap gerakan ini harus dilanjutkan dan  dilaksanakan dengan  sungguh-sungguh.

“Karena gerakan masuk Got dan pungut sampah dilaksanakan serentak di kota Kupang maka kita bersyukur bahwa kendala banjir dan DBD belum menampakkan perkembangan, tapi saya minta Kadis Kesehatan segera lakukan penyemprotan nyamuk atau fogging dan pembagian abate untuk mencegah jangan sampai terjadi lonjakan penderita DBD di Kota Kupang.” Instruksinya kepada drg.Retnowati Kadis Kesehatan yang turut hadir.

Geoege minta setiap pimpinan OPD, Lurah dan Camat sampai tingkat RT RW dan setiap kantor dan pinggir jalan harus menanam bougenvil agar kota Kupang Indah.

“Untuk semua usulan saya harap kita bersabar. Karena semua butuh proses maka saya minta semua hal,  program kerja harus dimulai secara bertahap, tetapi penanganan sampah, penanaman bougenvil dan penanganan perkembangan DBD harus segera dilakukan dan terus menerus.” Ujarnya  memberi instruksi.

Untuk kelancaran pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, penjabat minta keaktifan para camat, lurah, rt dan rw menginformasi dan edikasi masyarakat untuk taat membayar.

Ia menyentil juga aksi penguatan pangan dengan memanfaatkan lahan kosong baik untuk pertanian dan peternakan yang harus digerak dari lingkungan pemerintahan terkecil yakni RT dan RW, untuk hadapi ancaman resesi ekonomi dan pangan pada 2023.

“Buat sudah kelompok usaha dari masyarakat masyarakat untuk diberi dana pemberdayaan untuk masa resesi pangan dan ekonomi di 2023.” Pintanya akhiri diskusi. | juli br