SMKN 1 Kupang bakal terapkan sistem belajar Online dan Offline pada TA 2020/2021

Birokrasi Pendidikan Warta Kota

NTT, TOP News NTT ■■ Untuk memasuki TA 2020/2021, pada 13 Juli mendatamg, SMKN 1 Kupang pastikan bakal menerapkan sistem pembelajaran online dan offline dengan sistem sift atau secara bergantian dalam seminggu 2 hari buat setiap jenjang kelas. Yaitu offline pada  Senin-Selasa bagi Kelas X, Rabu-Kamis untuk kelas XI, dan Jumat-Sabtu bagi kelas XII dan sisa hari lainnya dalam seminggu adalah belajar online. Dan jam pelajaran offline akan dikurangi dari 2 jam ke 1 jam pelajaran saja, selebihnya dilakukan secara online.

Hal ini diinformasikan Kepala SMKN 1 Kupang Mathias Beeh dihadapan  Ann Kolin, Anggota DPRD Provinsi NTT dan juga sekretaris Komisi V Fraksi PKB yang ikut hadir dan membuka kegiatan ini, dan para guru peserta In House Training dalam pembukaan kegiatan dimaksud pada Senin, 22 Juni 20202 di Aula Utama SMKN 1 Kupang.
“Tahun Akademik 2020/2021 yang jatuh pada 13 Juli, sekolah kami akan tetap melaksanakan KBM. Namun akan kami terapkan dua  sistem online  dan offline dengan sift. Yaitu offline  bagi kelas X setiap Senin -Selasa, Kelas XI setiap Rabu-Kamis dan kelas XII setiap Jumat-Sabtu. Jam pelajaran offline pun kami batasi hanya 1 jam setiap mata pelajarannya.” Jelas Mathias.

Mathias, yang merupakan alumni SMKN 1 Kupang tahun 1991 (dulu SMEAN Kupang), menjelqskan bahwa pihak sekolah  sedang mencoba mempelajari sistem pembelajaran online untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMKN 1 Kupang dengan menggunakan media online seperti video interaksi dan power point dimana siswa bisa mendengarkan penjelasan dari guru, bukan hanya membaca dari materi pdf yang selama ini coba dibuat para guru.

“Selain itu, akan ada pengurangan jam mengajar bagi para guru yaitu dari 4 jam ke 2 jam, yang ngajar 2 jam akan mengajar 1 jam online dan 1 jam KBM offline sehingga tidak ada kekurangan jam. Sehingga sertifikasi secara portofolia dan adminiatrasi tetap berjalan sehingga tidak ada kekurangan jam mengajar.  Ini dikelola dan dikendalikan sehingga 13 Juli semua bisa berjalan dengan baik.” Ujar Mathias lagi.

“Dan kami lakukan IHT hari ini kami ingin lebih memantapkan solusi untuk meningkatkan pembelajaran yang sudah kami gagas sebelumnya. Karena hasil rapat dengan orangtua guru pada penerimaan rapor siswa merasakan masih sangat kekurangan pendalaman materi yang selama ini kami buat dalam bentuk pdf. Dan anak-anak juga rindu berinteraksi dengan guru dan siswa lain sehingga kami akan membuatkan materi pembelajaran dalam bentuk power point disertai dengan penjelasan guru.” Jelasnya.

Sistem ini dilakukan, menurut Mathias, karena saat ini di SMKN  1 terdapat  1.538 siswa kelas 11 dan 12 ditambah kuota siswa baru sebanyak 723 siswa baru, sehingga jumlah seluruh sisiwa bisa mencapai 2 ribu lebih. Sehingga sistem offline dan online perlu dilakukan.■■ juli br