Perempuan bisa hamil di kolam renang? Ini pendapat dr.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K)

Kesehatan Regional

JAKARTA, TOP News NTT ■■ Heboh pernyataan Sitti Himawatty, Komosioner KPAI  (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) di Kompas TV, post Minggu, 23 Februari 2020 | 06:30 WIB yang menyatakan bahwa perempuan bisa hamil saat berada di kolam renang : (https://www.kompas.tv/article/67906/kpai-bikin-geger-perempuan-bisa-hamil-saat-renang-bareng-laki-laki)

Untuk meluruskan pernyataan yang bukan saja dipublikasi secara luas pada kompastv.com  dan  live vidio di TribunNews.com ini.

Apakah benar pernyataan itu secara reproduksi, media ini menelepon Kepala BKKBN RI dr.Hasto Wardoyo,Sp.OG (K) yang merupakan dokter ahli kandungan dan reproduksi bahkan  konsultan reproduksi dan bayi tabung di RS Sardjito Yogyakarta dan Konsultan reproduksi  di RS Sadewa Yogyakarta pada Selasa, 25/02/2020.

Per-telepon dr.Hasto menyatakan  bahwa sebagai dokter ahli kandungan dan reproduksi serta konsultan reproduksi, ia menyatakan sangat sulit, bahkan  tidak mungkin terjadi kehamilan pada perempuan hanya karena berenang bersama dengan laki-laki dalam satu kolam renang.

“Jadi begini ya bu, sangat sulit, akan sangat sulit terjadi kehamilan. Karena gini, jadi sperma itu jika sudah keluar dari tubuh manusia, itu langsung tidak berfungsi secara baik jika tidak ditaroh  dalam media sperma. Dia langsung menggumpal dan tidak  bisa beraktifitas secara baik lagi jika jatuh ke air. Karena air bukan media untuk sperma. Jadi sperma itu butuh media khusus bu. Jadi tubuh manusia secara alami bisa mengeluarkan cairan yang namanya segmen, yang fungsinya adalah untuk memelihara dan tidak mematikan sperma. Yang kedua  dikolam sendiri juga banyak toksit. Ada kaporit dan sabun dll dimana kita dikit-dikit pakai sabun. Yang bisa mematikan sperma. Dan untuk terjadi pembuahan dibutuhkan 20 juta sperma untuk pembuahan alamai per cc. Jika tidak ada berjuta-juta  sperma datang ke satu sel telur maka sulit terjadi  parterusasi secara alami. Karena Tuhan ciptakan sel telur bisa ditembus oleh sperma, ternyata setelah banyak spermanya  pada datang nempel ke sel telur dan karena ada sperma mati nempel pada  telur kulit yang namanya ionalusida dan lapisan atau zona ini jadi melunak. Dan saat secara alami kulit telur atau zona melunak karena ada banyak sperma nempel ke dinding telur dan mati,  setelah kulit telur melunak itulah maka jika ada sperma nomor  ke-sekian juta yang masih hidup itu datang dan nempel ke kulit telur yang udah lunak itu, maka dialah yang akan nempel dan menembus dinding kulit telur yang sudah lunak itu dan terjadilah pembuahan. Jadi sangat tidak mungkin ada sperma keluar ke air kolam dan bisa masuk ke dalam media kulit telur dan terjadi kehamilan. Jadi perlu sekali pelajaran tentang reproduksi, bukan pelajaran seks ya. Agar semua anak sekolah anak usia reproduksi jangan takut berenang dalam satu kolam dengan lawan jenis. Sehingga jika ada pemberitaan lain maka tidak mudah tersesat.” Jelas dokter Hasto.

dr.Hasto memberi tanggapan dalam kapasitas dokter kandungan dan konsultan reproduksi bahwa  pernyataan berenang dan bisa buat hamil apabila lawan jenis ada dalam satu kolam sangat sulit bisa diterima secara logical biologic  proces atau proses reproduksi secara biologis menurut fisiologi yang ada dalam proses biologi.

“Sangat sulit diterima. Jadi masyarakat jangan resah tetap renang karena itu olahraga. Jangan berhenti berolah raga. Saya mau nyatakan lewat media ini kalau pendapat komisioner KPAI tidak bisa di jamin kebenarannya. Tidak bisa terjadi kehamilan hanya karena berenang dalam kolam bersama lawan jenis.” Tandas dr.Hasto lagi.

Yang mungkin terjadi jika mandi dalam koam renang bersama orang lain, tambah dr.Hasto adalah terjadinya penularan penyakit kulit akibat adanya  bakteri seperti scabies yang sebabkan penyakit kudis, panu, kurap. “Tapi kan nggak mungkin ya sebab air kolam biasanya diganti dan dikasih toksit seperti kaporit untuk sterilkan air. Demikian juga penularan penyaki IMS sangat kecil kemungkinan hanya karena berada dalam satu media kolam renang. Karena harus terjadi kontak seksual secara fisik. Apalagi alat kelamin dan dubur manusia diciptakan dengan keistimewaan yaitu ada selaput cengkeram untuk menutup lubang sehingga dalam kondisi berenang dan berpakaian renang sperma, maupun bakteri dan kuman tidak bisa masuk.” Jelas df.Hasto akhiri wawancara kami. .■■ juli br