Lantik 4 Penjabat Bupati di Besipae, Gubernur VBL Beri 3 Pesan Penting

0

BESIPAE, TOPNewsNTT|| Empat Penjabat Bupati dari empat Kabupaten peserta Pilkada Serentak 2020 NTT dilantik (Sabtu, 27/03) di UPT Peternakan Provinsi NTT di Besipae, kecamatan Amanuban Selatan.

Pelantikan dilakukan oleh Gubernur NTT Viktor B.Laiskodat dan dihadiri oleh Wakil Gubernur NTT Yosef A.Nae Soi dan Wakil Ketua Dekranasda NTT dan Wakil Ketua TP PKK NTT, Fransisca Djogo. Hadir juga sekda NTT Benediktus Polo Maing, Asisten III Yohana Lisapally dan pimpinan OPD lingkup pemerintah Daerah NTT, pimpinan Forkompimda NTT, dan undangan lain.

Keempat Penjabat bupati yang dilantik tersebut yaitu Zacharias Moruk, sebagai Penjabat Bupati Belu, Cosmas D.Lana,SH.M.Si sebagai Penjabat Bupati Sumba Barat, Viktorius Manek, sebagai penjabat Bupati Malaka, Drs.Doris Aleksander Rihi,M.Si sebagai penjabat Bupati Sabu Raijua.

Gubernur VBL dalam pesan singkat  sebelum pelantikannya menegaskan tanggung jawab penjabat bupati yaitu bahwa janji mereka didengar oleh Tuhan dan sesama sehingga harus diucapkan dan dilaksanakan dengan benar,  jujur dan sungguh-sungguh karena mengandung tanggungjawab besar dihadapan Tuhan.

Dalam sambutan usai pelantikan, gubernur VBL menyampaikan rasa syukur karena proses pelantikan 4 penjabat dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik di tempat yang sangat indah dan asri di Besipae,
“Pertama saya sengaja ajak semua melantik penjabat bupati disini, di Besipae agar teman-teman yang tidak sempat melihat Besipae dalam keributan beberapa waktu lalu, dapat melihat wilayah yang luar biasa ini.” Ujar Gubernur.

“Kedepan Besipae adalah salah satu wilayah yang akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi NTT.” Ujarnya mengingatkan.

Pesan kedua yang disampaikan Gubernur VBL,
“Selain pesan menteri dalam sk, maka ada tangung jawab penjabat dalam mengendalikan, mengelola dan mengurus agar pemerintah didaerah masing-masing dapat berjalan dengan baik agar masyarakat dapat terlanyani dengan baik. Dengan pelantikan hari ini, saya minta kebutuhan dan permasalahan masyarakat harus terselesaikan. Sempat Plh Bupati Malaka minta restu dari gubernur untuk atasi masalah banjir di Malaka dan saya bilang tidak perlu karena Sabtu Malaka sudah ada penjabat bupati. Karena itu saya ingatkan bahwa tugas utama penjabat bupati adalah pengendalian dan penanganan Covid-19 itu harus menjadi  tugas utama untuk dilaksankann dengan menjadikannya sebagai priority dan kuality target. Karena khusus NTT, Presiden minta agar penangan Covid-19 harus bagus, terutama dalam penerapan prokes.” Tandasnya tegas.

“Hal utama kedua adalah penanganan  stunting. Presiden sudah menetapkan agar masalah stunting di NtT harus selesai pada 2024. Dalam sisa masa  jabatan presiden pada 2024 harus selesai. NTT pada saat saya jadi gubernur  stunting 42% dan hari ini ada di 23% secara nasional. Kondisi ini masih memalukan, tidak ada perubahan banyak. Secara nasional NTT diharapkan bisa menyelesaikan masalah stunting. Karena masalah stunting, NTT menjadi penyimbang terbesar manusia dengan SDM rendah.  Karena masalah stunting orang akan alami badan kurus, kecil dan kurang gizi, dan hasilkan otak terbelakang dan daerah  tidak akan bertumbuh dengan baik, dan terutama akan sumbang orang-orang tidak  berkualutas. Karena itu NTT harus bangkit dari stunting. Kita bermimpin NTT pasa 5, 10 dan 15 tahun mendatang akan sejahtera, tidak mungkin datang dari generasi gizi buruk akibat stunting. Itu hal kedua. ” Tegas Gubernur mengingatkan.

Keempat Penjabat Bupati Belu, Malaka, Sumba Barat dan Sabu Rijua : Doris.A.Rihi, Zacharias Moruk, Victor Manek dan Cosmas D.Lana

“Hal ketiga, selalu saya katakan berulang tolong pengendalian penduduk dari kelompok miskin. Dimanapun didunia, diperlukan desain dan rekayasa kependudukan dilakukan demi peningkatan kesejahteran. Cek penerima PKH kalau sudah dua anak, berhenti. Itu tugas dalam dua minggu awal. Karena kita akan lantik bupati tiga wilayah ini duluan pada 26 April mendatang. Itu yang harus dilaksanakan oleh penjabat bupati sebelum bupati definitiv. Sisa waktu tolong dikerjakan dengan baik sehingga bupati yang datang bisa langsung bekerja karena sudah dipersiapkan oleh saudara-saudara sebagai penjabat. Jadi bukan mulai dari nol. Karena percepatan pembangunan NTT sangat diperlukan. Saya minta Sekda tolong APBD kabupaten dipercepat, dan tender-tender proyek pembangunan juga harus diselesaikan demgan cepat agar masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan. Karena masyarakat sangat memerlukannya untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi.” Ujar Gubernur menginstruksikan.
“Itu hal-hal yang harus saya garis bawahi. Penjabat jangan kampanye disana lagi. Untuk ASN, atur agar suasana psikologis baik pada tatanan pemerintahannya dan masyarakat kembali kondusif sehingga bupati definitiv waktu datang langsung bisa mulai kerja dan bukan urus hal-hal  yang tidak penting lagi. Agar bupati bisa membawa masyarakat daerah ke arah kemajuan dan sejahrera tentunya memberi kontribusi pada pemerintahan daerah. Gubernur pintar dan  bagus tapi kalau bupatinya namkak maka tinggal  tunggu mati saja. Jika presiden dan gubernurnya bagus dan bupati tidak namkak maka pembangunan akan berjalan dengan cepat. Eksekutif juga harus bergerak cepat, jangan hanya omong-omong saja lalu tidak jadi. Contoh UPT ini dan aset tanah Besipae ditelantarkan sekian tahun, dan baru  dalam masa pemerintahan saya diselsaikan dengan cepat.” Tegasnya lagi.

“Ingat jadi penjabat jangan namkak dan bergerak dengan cepat bekerja dengan benar agar masyarakat bisa rasakan perubahan,  dan persiapkan pemerintahan di daerah yang benar, agar bupati definitjv datang sudah mulai kerja fokus ke hal-hal yang penting.” Ujarnya mengingatkan diakhir sambutannya.

Kepala Biro Pemerintahan Setda provinsi NTT Drs.Doris A.Rihi,M.Si menjelaskan  sesaat sebelum pelantikan  bahwa hari ini akan dilakukan pelantikan penjabat bupati pada empat kabupaten yaitu Belu, Malaka, Sumba Barat dan Sabu Raijua.
“Sk Pelantikan sudah diterima perihal tiga kabupaten yang sudah selesai di MK yaitu Belu, Malaka dan Sumba Barat. Untuk Belu dan Malaka sudah diusulkan dan berproses di provinsi ke Mendagri. Sedangkan untuk Sumba Barat belum diusulkan kabupaten karena baru selesai Pleno KPU. Tinggal jika sudah diusulkan maka akan dilanjutkan ke Mendagri. Jadwal pelantikan akan menunghu jadwal dari Kemendagri. Rancananya awal April, tapi pastinya menunggu keputusan Mendagri.” Jelas Doris lugas.

“Masa jabatan keempat penjabat sementara menurut UU adalah satu tahun atau sampai dilantiknya kepala daerah definitiv.” Tambahnya.

Usai pelantikan penjabat, acara dilanjutkan dengan pelantikan ketua Dekranasda kabupaten Malaka, Belu, Sumba Barat dan Sabu Raijua oleh wakil ketua Dekranasda NTT sekaligus wakil ketua TP PKK NTT Fransisca Djogo-Nae Soi.

Ny.Fransisca Djogo wakil ketua Dekranasda NTT dan Wakil Ketua TP PKK NTT berfoto bersama usai pelantikan empat ketua Dekranasda kabupaten Belu, Malaka, Sumba Barat dan Sabu Raijua

Sesuai Keputusan Mendagri  tugas penjabat bupati antaralain memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah  peraturan-peraturan Perundangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat, Melakukan pemabahasan Ranperda, dan dapat menandatangani Peraturan Daerah setelah mendapat persetujuan tertulis dari Mendagri, melakukan pengisian pejabat dan memutasi  pegawai berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan setelah mendapat persetujuan tertulis Mendagri. Melaksanakan tugas selaku Ketua satgas penanganan Covid-19 dengan memperhatikan SK Mendagri tentang pembentukan satgas penanganan covid 19 daerah.

Selama melaksanakan tugas penjabat bupati, keempat penjabat juga tetap menduduki jabatan pimpinan tinggi pratama.|| juli br

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *