Iltha Tafuli Banggakan Kabupaten TTS Sebagai Puteri Tenun Ikat NTT 2019, Singkirkan 18 Finalis

Daerah Entertainmen Pariwisata Budaya

NTT, Top News NTT., ■■ Iltha Tafuli (20) tahun, banggakan kabupaten TTS setelah mampu singkirkan 18 finalis lainnya dalam ajang Pemilihan Puteri Tenun Ikat NTT 2019 yang diikuti oleh 19  peserta perwakilan  19  kabupaten dan Kota se-provinsi NTT yang diselenggarakan secara live indoor di alun-alun rujab Gub NTT Jumat, 21/6/2019 pukul 19.00 wita.

Pemilihan Puteri Tenun Ikat NTT 2019 diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT yang dikolaborasi dengan TCP Fashion Fest 2019 dan Dekranasda Provinsi NTT yang dibuka oleh Ketua Dekrasnasda Provinsi NTT Julie Sutrisno-Laiskodat yang sampaikan dukungan lewat rekaman vidio.

Tim Juri  pemilihan Puteri Tenun NTT 2019 adalah  Desainer muda  Indonesia Devrico Ali, dan Julie Sutrisno Laiskodat dan Nurun Naza.

Ke 19 finalis Puteri Tenun NTT 2019 adalah  perwakilan dari 19 Kabupaten Kota di NTT yaitu perwakilan dari Kota Kupang, Manggarai Barat, Belu, Rote Ndao, Kabupaten Kupang, Sumba Barat Daya, TTS, Flores Timur, Ngada, Lembata, Sikka, Alor, Malaka, Sumba Barat, Nagakeo, Sabu Raijua, Sumba Timur dan  Ende.

Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno berfoto bersama Puteri Tenun Ikat NTT 2019, juara runner up, harapan 1 dan 2

Selanjutnya dimeriahkan oleh fashion anak dan remaja serta dewasa dari kalangan masyarakat sebagai partisipan dengan menggunakan busana modifikasi tenun ikat NTT hasil rancangan sendiri. Dan 30 model Timor Creative People besutan Erwin Yuan (desainer muda khusus Tenun Ikat NTT) yang memperagakan 35 busana Cardigan dan Jacket Boomber berlabel “Padu Padan By Erwin Yuan.” Dimeriahkan juga oleh tarian berjudul “It’s Me” karya Jimmy Parginagong.

Dalam proses elimisnasi pertama yang masuk 10 besar adalah finalis asal Kabupaten Sumba Timur, Ende, Manggarai Barat, Belu, Sumba Barat Daya, TTS,  Flotim, Alor, Sumbar dan Nagakeo, setelah menjawab masing-masing satu pertanyaan dari ketiga juri.

Perwakilan Puteri Tenun NTT 2019 yang masuk 10 besar menjawab dengan luwes pertanyaan yang berbeda untuk setiap finalis. Seperti finalis asal Kabupaten Belu, ketika disuguhi pertanyaan  apa saja yang sudah  dilakukan di Kabupaten  Belu dalam rangka mempromosi tenun Ikat Belu dan NTT secara keseluruhan, ia menjawab yaitu lewat kelompok tenun ikat yang ada di Belu dengan mengangkat pewarnaan dengan bahan alami.

Finalis perwakilan kabupaten TTS menjawab jika dirinya terpilih menjadi Puteri Tenun Ikat NTT 2019, maka dirinya akan mempromosikan tenun ikat TTS dan NTT,  dalam kehidupan setiap hari dengan berbagai media.

Sedangkan finalis dari Kabupaten Flores Timur  ketika diberi pertanyaan siapa seorang ibu dimatanya, dijawabnya bahwa  ibu adalah orang yang sangat mulia dan berjasa untuk dirinya sehingga nampu berdiri di panggung pada  malam ini.

Finalis asal Kabupaten Alor walau terbata-bata mampu  menyebutkan 4 destinasi di NTT.

Berhasil masuk dalam 5 besar puteri tenun Ikat NTT  2019 adalah Finalis Perwakilan Kabupaten TTS, Sumba Barat,  Ende, Alor dan Sumba Timur.

Pada tahapan 5 besar ini  Julie Surisno hanya mengajukan 1 pertanyaan yang sama  yang harus dijawab kelima finalis secara bergantian  yaitu : “sebagai puteri daerah NTT, bagaimana cara mereka mewujudkan rasa mencintai tempat asal dan  kebudayaan masing-masing darrah dan NTT, serta bagaimana upaya untuk ikut melestarikannya dan mempromosikannya.”

Jawaban finalis perwakilan kabupaten TTS sederhana saja, yaitu adalah mencintai dan melestarikan semua aspek didaerahnya sendiri dan NTT sebagai produk pariwisata secara keseluruhan dengan segala cara.

Sedangkan finalis asal kabupaten  Sumba Barat menjawab ia akan  memakai produk lokal dan mempromosikan dikancah internasional dan nasional.

Finalis asal Kabupaten Ende menjawab akan memberikan peluang bagi penenun di daerahnya dengan proses tertentu agar lebih baik kualitasnya agar makin terkenal.

Sedangkan finalis asal Kabupaten  Alor menjawab bahwa upaya itu adalah dengan memperkenal seluruh aspek  yang ada di NTT, baik tenun ikat,  destinasi  wisata dan budaya,  kepada semua kalangan, menggunakan karya anak daerah agar lebih memperkenalkan tenun ikat dan hasil karya budaya Kabupaten Alor karena menganggap bahwa tenun ikat, budaya dan semua itu adalah karya luhur dari  nenek moyang yang sangat bernilai.

Finalis asal Sumba Timur menjawab akan mengajak generasi milenial agar mencintai tenun ikat NTT dan mengeksosnya ke seluruh dunia.

Setelah melalui dua tahapan eliminasi, tim juri memutuskan bahwa Penenang Harapan 1 diraih oleh Finalis Asal Kabupaten Alor Enjelina R.Lano yang menerima hadiah uang tunai Rp.1.500.000,  pemenang harapan 2 adalah finalis asal kabupaten Sumba Barat Allya N.Kasim yang menerima uang tunai sebesar Rp.1.000.000  dan Pemenang Runner Up 2 adalah finalis asal kabupaten Ende Maria Medelin C.D.Sare yang menerima hadiah uang Tunai sebesar Rp.2.000.000.

Sedangkan pemegang Predikat Puteri Tenun Ikat NTT 2019 adalah Iltha Tafuli Finalis asal Kabupaten TTS yang disematkan selendangnya oleh Puteri Tanjung, Puteri Tenun  Ikat NTT 2017 yang menerima hadiah uang tunai sebesar Rp.3.000.000. ■■ Juli BR