Inflasi NTT Juli 2019 0,21%, Kelompok Pendidikan Penyumbang Terbesar 1,85%

Daerah Statistik dan ekonomi

NTT, TOP NEWS NTT,■■ Juli 2019 Kota-kota di Nusa Tenggara Timur mengalami inflasi sebesar 0,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,00.

Di  Kota Kupang juga alami inflasi sebesar 0,26 persen, sedangkan Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,19 persen.

Inflasi sebesar 0,21% pada bulan  Juli 2019 di Nusa Tenggara Timur terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada 6 kelompok pengeluaran, dimana kelompok Pendidikan mengalami kenaikan terbesar yaitu sebesar 1,85 persen, kelompok sandang sebesar 0,31 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen, transpor sebesar 0,20 persen dan kelompok makanan jadi sebesar 0,06 persen. Sedangkan kelompok perumahan mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,01 persen.

“Kenaikan IHK pada sektor Kelompok Pengeluaran Pendidikan akibat adanya masa penerimaan siswa dan mahasiswa baru pada seluruh jenjang pendidikan.” Jelas Maritje Pattiwaellapia kepala BPS Provinsi NTT pada saat press confress di ruang Rapat BPS NTT pada Kamis, 1 Agustus 2019.

Pada Juli 2019, dari 82 kota sampel IHK Nasional, 55 kota mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,88 persen dan terendah terjadi di Kota Makassar dengan inflasi sebesar 0,01 persen. Sedangkan Deflasi terbesar terjadi di Kota Tual sebesar 1,55 persen dan terendah terjadi di kota Gorontalo sebesar 0,02 persen.

Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Juli 2019 didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2012 (2012=100). Penghitungan NTP ini mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor padi & palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.

Pada bulan Juli 2019, NTP Nusa Tenggara Timur sebesar 106,42 dengan NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 105,54 untuk subsektor tanaman padi-palawija (NTP-P); 102,81 untuk sub sektor hortikultura (NTP-H); 107,49 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-TPR); 108,92 untuk subsektor peternakan (NTP-Pt) dan 107,85 untuk subsektor perikanan(NTP-Pi). Terjadi peningkatan sebesar 0,47 persen pada NTP Juli 2019 jika dibandingkan dengan NTP Juni 2019.

“Dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan/daya beli dan daya tukar (term of trade) petani di pedesaan meningkat dibanding bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan harga jual hasil pertanian, sedangkan harga konsumsi rumah tangga dan biaya produksi tidak mengalami perubahan yang signifikan. Di daerah perdesaan tidak terjadi perubahan harga komoditi konsumsi rumah tangga sehingga tidak terjadi pergolakan harga (inflasi maupun deflasi).” Tandas Maritje menjelaskan.

Ekspor Provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan Juni 2019 senilai US $ 1.109.999 dengan volume sebesar 5.231,3 ton mengalami penurunan sebesar 5,75 persen dari ekspor bulan Mei 2019 yang sebesar US $ 1.177.725.

Nilai ekspor tersebut terdiri dari ekspor migas sebesar US $ 84.886 dan ekspor non migas senilai US $1.025.112.

Komoditas ekspor Provinsi NTT bulan Juni 2019 seluruhnya dikirim ke Timor Leste sebesar US $ 1.109.999. Komoditas terbesar yang diekspor Provinsi NTT pada bulan Juni 2019 adalah kelompok komoditas Garam, Belerang, dan Kapur (25) senilai US $ 202.101.

Impor Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Juni 2019 senilai US $17.350 dengan volume sebesar 65,87 ton dengan komoditas impor terbesar Biji-bijian Berminyak (12) yang didatangkan dari Timor Leste. Jika membandingkan kumulatif nilai ekspor sebesar US $ 6.802.286 terhadap kumulatif nilai impor sebesar US $31.114.235 maka pada tahun 2019 terdapat defisit sebesar US $ 24.311.949.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel berbintang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan Juni 2019 sebesar 51,40 persen, naik 1,88 poin dibanding TPK Mei 2019 yang sebesar 49,52 persen.

Jumlah tamu menginap pada hotel bintang bulan Juni 2019 sejumlah 32.801 orang dengan rincian 29.840 orang tamu nusantara dan 2.961 orang tamu mancanegara.

Rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang pada bulan Juni 2019 selama 1,59 hari. Rata-rata lama tamu nusantara menginap selama 1,52 hari dan rata-rata lama tamu mancanegara menginap selama 2,22 hari.

Jumlah penumpang angkutan udara yang tiba di NTT pada bulan Juni 2019 berjumlah 165.839 orang sedangkan penumpang yang berangkat berjumlah 157.685 orang (Data Bandara Tureleleo, Bajawa menggunakan angka bulan Mei2019).

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel berbintang di ProvinsiNusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan Juni 2019 sebesar 51,40 persen, naik 1,88 poin dibanding TPK Mei 2019 yang sebesar 49,52 persen. Jumlah tamu menginap pada hotel bintang bulan Juni 2019 sejumlah 32.801 orang dengan rincian 29.840 orang tamu nusantara dan 2.961 orang tamu mancanegara.

Rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang pada bulan Juni 2019 selama 1,59 hari. Rata-rata lama tamu nusantara menginap selama 1,52 hari dan rata-rata lama tamu mancanegara menginap selama 2,22 hari.

Jumlah penumpang angkutan udara yang tiba di NTT pada bulan Juni 2019 berjumlah 165.839 orang sedangkan penumpang yang berangkat berjumlah 157.685 orang (Data Bandara Tureleleo, Bajawa menggunakan angka bulan Mei 2019).

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) triwulan II tahun 2019 di NTT mengalami kenaikan sebesar 7,18 persen dibanding triwulan I tahun 2019, dan pertumbuhan (y-on-y) triwulan II tahun 2019 terhadap triwulan II tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 8,48 persen. “Kenaikan pada bahan bangunan seperti semen dan sebagainya karena cuaca mendukung sehingga banyak proyek pembangunan berjalan lagi.” Jelas Maritje lagi.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q-to- q) triwulan II tahun 2019 naik sebesar 14,70 persen dibanding triwulan I tahun 2019, dan pertumbuhan (y-on-y) triwulan IItahun 2019 terhadap triwulan yang sama tahun 2018 NTT naik sebesar 25,03 persen.■■ juli br