OEBUFU-KUPANG, TOPNewsNTT||Kepala UPTD SD Inpres Oebufu, Irma Boimau,S.Pd kepada media disela-sela menanti sidak Pj.Walikota Kupang (Rabu, 7/12) ungkapkan gerakan jitu persiapkan sekolah pada lomba Kebersihan antar sekolah dasar dan persiapan siswa kelas 1-5 sebagai peserta lomba Berbahasa Inggris yang akan diselnggarakan Pemerintah Kota Kupang dalam waktu dekat.
Terkait melatih kejujueqn dan kedisiplinan di sekokah dibiasakan lewat apel pagi dan guru kelas agar jangan ada pembullyan dengan spanduk di lingkunga sekolah dan kelas, juga dengan stiker di kantin himbauan biasakan antri, jujur dan jangan mencuri itu dosa dan quotes motivasi dan peringatan lainnya yang dilakukan secara masiv saat apel pagi maupun dalam kelas oleh para guru.
Didalam kelas, tambah Irma, digantung juga menjadi hiasan papan-papan dengan tulisan motivasi dan ajakan menjaga kebersihan, tegakkan disiplin, jaga tata krama dan etika, ajakan jangan membully didalam dan luar kelas agar semua warga sekolah termotivasi.
Persiapkan para siswa pada lomba kebersihan, Kasek Irma bersyukur bahwa di SDI Oebufu sejak Covid siswa sudah terbiasa mencuci tangan saat tiba, akan makan, dari kamar mandi, bermain, pungut sampah dan saat akan pulang sekolah sehingga pengajar dan dirinya tidak kesulitan mempersiapkan para siswa.
“Siswa dan guru juga kami biasakan memungut sampah 15 menit sebelum pelajaran, 5 menit saat istirahat pertama, 5 menit istirahat kedua selama 5 menit dan sebelum pulang sekolah kami pungut sampah selama 15 menit.” Jelasnya
Yang paling lama, tambah Irma, saat Jumat Bersih kegiatan pungut sampah dilakukan selama 1 jam. Tempat sampah yang sesuai standar yakni tertutup dan wastafe cuci tangan juga disiapkan disetiap kelas, ditambah 2 fiber besar di depan dan belakang gedung sekolah.
“Sekolah juga lakukan instruksi pemerintah kota Kupang agar semua warga sekolah memakai tenun ikat dan gerakan perangi sampah yang diakuinya memberi dampak sangat positif bagi semua warga sekolah terutama para siswa. Bahkan siswa diwajibkan mengumpulkan sampah masing-masing saat dalam kelas dan membuang pada tempat sampah saat usai pelajaran.” Imbuhnya bangga.
Edukasi lewat pelajaran juga dilakukan dengan memberi peringatan bahwa kalau sekolah bersih pasti akan indah dan bebas dari kuman penyakit. Dan himbauan membuang sampah pada tempatnya dan kami biasakan mendidik mereka dari usia dini sehingga akan menjadi kebiasaan saat dewasa.
“Di sekolah ini terbanyak adalah sampah plastik dan kertas nasi yang berasal dari kantin sekolah dan jajan yang dibawa siswa dari rumah.” Ujarnya.
Untuk kurangi sampah plastik di lingkungan sekolah, para siswa diwajibkan membawa botol air dan makanan dari rumah.
“Setiap hati Kamis kantin di nonaktifkan dan setiap siswa wajib membawa pangan lokal yang akan dikontrol oleh setiap guru kelas, 15 menit sebelum istirahat para siswa diwajibkan mengkonsumsi pangan lokal mereka.” Jelas Irma.
Tujuannya, imbuh Irma, “Membiasakan para siswa mencintai pangan lokal sehingga ketika dewasa dan terjadi krisis pangan mereka sudah terbiasa makan makanan lokal.” Ungkapnya bangga.
“Dengan semua gerakan dan uapaya yang kami susaj lakukan selama ini sebelum adanya info lomba, maka sekolah kami sudah siap ikut kedua lomba tersebut. Terutama untuk Lomba Cerita Rakyat Berbahasa Inggris, ada guru yang sudah translate cerita rakyat kedalam bahasa Inggris untuk dibaca dan dihafal para siswa.” Ungkapnya lagi.
Untuk lebih mempersiapkan siswa kelas 3-5 mengikuti lomba Cerita Rakyat NTT Berbahasa Inggris, imbuh Irma, setiap Jumat para siswa dan guru wajib melakukan percakapan berbahasa Inggris yang dipandu dua guru yang melatih peserta dalam klub bahasa Inggris.
Ia berpendapat dengan adanya lomba-lomba seperti ini akan meningkatkan minat dan kualitas siswa yang menurun selama BDR karena Pandemi Covid
“Dengannya dapat mengasah dan motivasi anak untuk siapkan diri bersaing dalam lomba dengan peserta sekolah lain.” Pungkasnya berpendapat.
“Kita juga mendorong setiap anak bahwa kalian bisa jika mau belajar dan dapat bersaing dengan sekokah lain. Peserta adalah kelas 3-5 untuk lomba bahasa Bercerita dalam Bahasa Inggris. Sedang untuk lomba kebersihan kami seluruh warga sekolah melakukan gerakan pungut sampah.” Ujarnya.
Dalam wawancara, terungkap bahwa Kepala SD Inpres Oebufu Irma Boimau merupakan seoeang pelopor penghijauan di UPT SD Inpres Oebufu sejak pertama kali menjabat pada Desember 2013 silam.
“Pasalnya sekolah ini masih gersang belum ada tanaman apapun dan saya berusaha menanam berbagai pohon yang sekarang memberikan rindangan dari halaman depan, dan di halaman belakang sekolah kami menanam pohon kelor. Sekolah ini menampung 369 siswa dengan 15 rombel, 15 ruang belajar dan 1 ruang kasek, 4 ruang wc.” Jelas Irma.
Tapi pada tahun 2023 sekolah ini peroleh dana rehab 2 gedung dan 10 wc. Jumlah guru 30 orang, pns 18 sisanya honor komite. Pada Tltahun 2015 dapat rehab gedung dan 2020 peroleh rehab gedung.
Untuk peningkatan prestasi siswa diberikan les pelajaran dan diikutkan dalam lomba kesenian, cc dan atletik dan peroleh juara. || juli br