Expo Kreatif Anak Negeri NTT 2020 Ditutup dengan Total Kapitalisasi Transaksi Rp60,5 M

Ekonomi dan perbankkan Regional UMKM

NTT, TOP News NTT■■”Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keungan NTT menggelar  Expo Kreatif Anak Negeri 2020 dengan Thema “Menggairahkan Ekonomi Melalui UMKM untuk Pemulihan Ekonomi NTT” ditutup dengan pencapaian kontrak kerja senilai Rp2,5 miliar, peluncuran Kredit Mikrodan Kredit KPR  Bank NTT sebesar  Rp60 miliar dan total kapitaliasi transaksi selama 2 hari expo berjumlah Rp60,5 Miliar,” Demikian penjelasan Ketua Panitia Pelaksana Expo yang juga adalah Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi NTT Lerry Rupidara dalam laporan panitia sebelum penutupan  kegiatan oleh Sekda NTT, Benediktus Polo Maing. (Kamis, 17/09/2020).

Foto bersama para pelaku umkm penerima kredit merdeka, kredit KPR Bank NTT, bantuan pembiayaan penggemukan sapi, dan penerima kartu jamsostek bersama Kepala OJK NTT Robert Sianipar, I Nyoman Ariawan Atmadja Kepala BI NTT, Boby Pitoby Ketua DPD REI NTT, Aleksander Riwu Kaho Plt.Dirut Bank NTT, Lidia Kurniawati Kristiana Kepala Kantor Perwakilan Dirjen Perbendaharaan NTT.

Kegiatan yang digelar di Milenium Ballroom sejak 16-17 September 2020 ini ditutup oleh Sekda Provinsi NTT Benediktus Polo Maing pada Kamis, 17 September 2020.

Lebih jauh  Lerry Rupidara menyampaikan bahwa  selama berjalan dua hari, Expo disi oleh 60 boat dan 42 institusi UMKM yang merupakan trigert dari 105 ribu UMKM  di NTT, yang menampilkan 2 karakter yaitu komoditi dan service jasa.
“Komoditi dengan seatle based pada pertanian perkebunan,  peternakan, kelautan perikanan,  dan kehutanan. Dan dengan dukungan dari pelayanan macam-macam jasa baik yang bersifat untuk mengbackup  system, membangun system pembiayaan, informasi, nettworking dan memperkuat market.” Jelas Lerry.

Pelayanan-pelayanan jasa yang diberikan, jelas Rupidara, “antara lain perijinan, ijin usaha dan UMKM, kekayaan intelektual (HAKKI), standar nasional Indonesia, sertifikat halal, ijin rt, mitigasi gerografis, merek dan pengawasan obat dan makanan, pelayanan berbasis investasi, NPWP,  SPT Online, termasuk pelayanan super seller ditamnos untuk quiz, insurance, garancy termasuk jaminan sosial ketenagakerjaan,  kredit, penyediaan apoteker, layanan perbankkan termasuk sistem pembayaran,  pegadaian,  dan knowlegde enterpreneur.”

“Semua yang diagendakan berjalan dengan lancar dan yang terjadi yaitu terjadi kontrak UMKM dengan link pembeli sebesar Rp2,5 miliar, peluncuran kredit  Mikro dan Kredit KPR Bank NTT sebesar Rp60 miliar, total kapitaliasi transaksi selama 2 hari expo berjumlah Rp60,5 Miliar.” Tandas Lerry bangga.

Pencapaian ini, ungkap Lerry, diharapkan dapat  membangun optimisme, akselerasi dan recovery sektor riil perekonomian di Indonesia dan di NTT, dimana sektor riil di NTT  dikuasai oleh sektor UMKM,  dan mampu  menyerap tenaga kerja 82%.
“Tetapi kami temukan kendala yang pada umumnya melanda dunia UMKM  NTT dan ini untuk menjadi koreksi demi meningkatkan kualitas produksi dan pertumbuhan ekonomi UMKM NTT.,” tandas Lerry.

Pertama adalah belum semua Pelaku UMKM NTT menggunakan kemasan ramah lingkungan. Bapa mama UMKM pulang dan perbaiki. Kedua segel pengamanan produk terutama makanan, minuman dan obat yang masih bisa dibuka tutup oleh pembeli dan sudah pasti tidak menjamin sterilisasi produk. Ketiga adalah tanda pengenal  diri dari pelaku UMKM tidak ada, seperti kartu nama dan alamat serta nomor telepon untuk pemesanan produk banyak yang belum punya. Keempat masalah literasi keuangan dari UMKM belum bagus tentang fitur perbankkan  serta program kredit, bahan-bahan dari produk juga tidak tahu. Kelima adalah sistem pembayaran masih menggunakan uang tunai, belum menggunakan pembayaran non-tunai. Keenam adalah nettworking dari UMKM masih rendah, pengetahuan akan informasi terkait hal-hal usaha dan relasi dengan aspek yang lebih luas diluar dari usahanya masih rendah.” Ungkap Lerry.

“Namun  impact psicolgys dari  expo ini terjadi, yaitu  ada dua lembaga akan lakanakan expo yaitu PT Pembangunan Sejahtera milik Pak Boby Liyanto yang dalam waktu dekat akan menggelar  Car Free Day Expo dan sebuah lembaga kemanusiaan Ultras.” Ujar Lerry lebih lanjut

“Semoga kita tiba pada dua tujuan pokok yaitu we are the winner atau kita menjadi pemenang dalam Pandemi dan we will build capacity of UMKM atau kita bangun kapasitas UMKM di NTT.” Ujar Lerry akhiri sambutan.

Dalam moment penutupan juga dilakukan penandatangan kontrak oleh 23 pelaku UMKM dengan beberapa link usaha, penyerahan kredit merdeka, pembiayaan penggemukan sapi,  KPR Bank NTT dan Kartu Jamsostek kepada 7  pelaku UMKM binaan Bank NTT, BI, Jamsostek, serta  penyerahan Bantuan CSR  Bank NTT kepada 2 orang pelaku UMKM.

Sementara itu, Sekda provinsi NTT Beny Polo Maing dalam sambutan sekalian menutup Expo Kreatif Anak Negeri 2020 menyatakan bahwa pembangun ekonomi global ditengah pandemi perlu dilakukan dengan menciptakan produkai barang lokal yang berkualitas dengan cara berpikir kreatif dan inovatif dengan menggunakan SDA yang ada di NTT, namun tetap dengan mengutamakan budaya lokal.
“Lewat expo ini diharapkan  dapat  meningkatkan pembiayaan modal, pembinaan kapasitas dan sdm yang berdaya saing tinggi.” Ujar Beny.

“Pemprov.NTT sangat mengapreaiasi respon baik para pelaku UMKM. Dan lewat expo ini menunjukan bahwa   NTT  memiliki sda dan potensi budaya pariwisata yang berkualitas. Dan dalam mendukung promosi pariwisata maka harus menghasilkan desain kerja sama nasional bisnis dan investasi pertanian perkebunan, kelautan perikanan, peternakan dan pariwisata.” Ujarnya.

Untuk mengatasi dampak pandemi, pemerintah, menurut Beny telah mengeluarkan berbagai  kebijakan stimulus demi perbaikan ekonomi masyarakat baik di pusat dan didaerah.
“Semua yang telah dilaksanakan dalam expo diminta untuk diimplementasikan kedalam langkah konkrit percepatan pembangunan ekonomi sesuai sektor masing-masing. Bagi pelaku UMKM  harus dapat manfaat untuk  memperluas akses produksi masing-masing karena roda ekonomi ada dipundak pelaku UMKM. Jika tadi ada temuan-temuan kekurangan, maka saya harap bapa mama pelaku UMKM harus makin gencar buat perbaikan produk dan managemen usaha secara kaulitatif pada produk dan managemen pelaku UMKM. Bersaing dalam packeging dan kualitas produk lokal. Ingat jangan harga melebihi kualitas. Tingkatkan kualitas, bukan harga lebih tinggi. Apalagi dalam pameran sering didapati fakta bahwa harga akan lebih tinggi dari pasar diluar pameran sehingga akan beri kesan kurang baik. Maka yang terjadi adalah pasar UMKM hanya akan  ramai di pameran setelah itu bubar.” Tandas Beny memperingatkan.

Diakhir sambutan, tak lupa Beny mengajak semua masyarakat  untuk mendukung  kemenangan 8 destinasi produk dan destinasi pariwisata NTT dalam  Akademi Pariwisata Indonesia 2020 (API 2020) dengan dukung nominasi dengan sms dan like.

Hadir dan menjadi nara sumber dalam menjawab berbagai pertanyaan pelaku UMKM terkait program kredit perbankkan adalah Kepala OJK NTT Robert Sianipar, I Nyoman Ariawan Atmadja Kepala BI NTT, Boby Pitoby Ketua DPD REI NTT, Aleksander Riwu Kaho Plt.Dirut Bank NTT, Lidia Kurniawati Kristiana Kepala Kantor Perwakilan Dirjen Perbendaharaan NTT, yang dengan lugas dan informatif menjawab semua pertanyaan pelaku UMKM   terkait semua dukungan yang dilakukan semua lembaga keuangan bank dan non-bank serta pemprov.NTT kepada para pelaku UMKM baik lewat regulasi akses ke program kredit serta informasi, program kredit, managemen pemberdayaan dan pelatihan keterampilan.■■ juli br