Dr.Ir.Ludji Michael Riwu Kaho,M.Si (Dosen Prodi Kehutanan Undana) Peraih Award Perintis Pengelolaan DAS Lintas Negara Dari Kementerian LHK RI

Figur Nasional

Jakarta, Topnewsntt.com., Presiden Joko Widodo, besok, Sabtu, 29/12/20 akan menyerahkan Penghargaan Pelaku Konversi Kawasan DAS dan Lingkungan Hidup kepada 11 pelaku dari seluruh Indonesia. Dan dari provinsi NTT akan diraih oleh Dr.Ir.Ludji Michael Riwu Kaho,M.Si Dosen Prodi Kehutanan Undana Kupang dengan kategori Perintis Pengelolaan DAS Lintas Negara.

Berikut daftar nama Penerimanya antara lain :
1. Forum DAS Progresif : Forum DAS Bangka Belitung,.
2. Perintis Pengelolaan DAS Lintas Negara : Dr.Ir.Ludji Michael Riwu Kaho,M.Si (Dosen Prodi Kehutanan Undana),.
3. inspirator Rehabilitasi DAS Hutan Lindung Gambut (HLG) : PT Transportasi GAS Indonesia,
4. Inovator Sistrm Aplikasi Limgkungan Berbasis Smarthphone : PT Aqua Danone :
5. Kelompok Pelestaris Hutan Mangrove : Krlompok Masyarakat Relawan Sicanang (Sumut),
6. Wanita Pelopor Reboisasi : Siti Maemunah,
7. Pelopor Pembangunan Hutan Rakyat : Bpa Dahlan, Kab.Wajo, Provinsi Sulsel;
8. PKHL Pengembangan Managemen Kolaboratif Bersama Masyarakat : NPHL Unit IV Bukit Barisan, Prov.Sumut ;
9. Penggagas Kolaborasi Pengelolaan Danau (Mahakam) ; Dr.Mislan,M.Si ; Lektor Kepala Universitas Mulawarman;
10. Mitivator Lingkungan : Imam Prasojo.
11.Penggagas Skemas Imbal Jasa Lingkungan Pengelolaan DAS: Nana Prayatna Rahardian, Sekjen Forum Komunikasi DAD Cidanau.

Dr.Ir.Ludji Michael Riwu Kaho,M.Si lewat pesan whatsappnya menjelaskan kepada Media ini bahwa terkait pemberian anugerah Perintis Pengelolaan DAS Lintas Negara itu, dirinya tidak tahu sama sekali jika akan menjadi salah seorang penerima. Karena penilaian dilakukan diam-diam oleh kementerian Lingkungan Hidup sebagai penyelrnggara Award. Sabtu, 29/12/2018 Award ini akan diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Purwakarta.

Ludji yang adalah salah satu pejuang penerbitan Perda DAS di NTT bahkan PP DAS secara nasional ini menjelaskan bahwa ruang lingkup  DAS (Daerah Aliran Sungai) sendiri bukan hanya  terbatas pada wilayah sungai saja, tapi termasuk.juga semua permukaan daratan tempat air jatuh, diresapkan, di simpan, dialirkan. Aliran air hujan yang mengalir di permukaan masuk got, got ke kali kecil lalu kali kecil ke sungai besar. Dari sungai mengalir ke laut. Yang masuk tanah, ada yang bergerak di bawah tanah, masuk sungai dan terus ke laut. ” Itu semua namanya DAS. Secara teori, semua daratan bumi terbagi habis ke dlm DAS.” Jelasnya dalam pesan WA kepada media ini Jumat, 28/12.

” Karena itu DAs memiliki ruang atau wilayah yang beraneka macam,” jelasnya lanjut. ” Yaitu dari Hulu ke tengah hilir. Pertanian, hutan, padang rumput, pemukiman. Lintas desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan negara.” Tulisnya.

Ludji dan Kawan-kawan yang adalah tokoh penting dalam pembuatan Perda nomor 10/2008 tentang pengelolaan DAS. “Sebelum tahun 2008 tidak ada aturan tentang DAD di Indonesia. Beta dan kawan-kawan Forum DAS NTT bikin itu. Jadi perda no 5/2008 tentang pengelolaan DAD merupakan kejutan, karena hampir 10 tahun Pemerintah Pusat buat regulasi tidak kelar-kelar.
Karena itu Jakarta minta bantuan saya untuk sama-dama tim di Jakarta buat peraturan pemerintah dan jadi PP no: 37/2012 tentang Pengelolaan DAS. Jasa NTT besar sekali untuk penerbitan PP no.: 37/2013 tentang Engelolaan DAS. Bahkan pada tahun 2013 tim kami diminta lagi buat RUU Konservasi Tanah Dan Air, dan tahun 2014 jadilah UU no : 37/2014 ttg KTA.” Jelas Ludji panjang.

Saat ini, Dr.Ir.Ludji Michael Riwu Kaho, M.Si sedang berada di Purwakarta dalam rangka menerima Award itu.

Pemberian Reward kepada Pemprov NTT sendiri bukan yang pertama kali, dan baru kali ini diberikan kepada perorangan (dirinya), jelas Ludji dalam pesan wattsappnya.

Pada tahun 2012, jelas Ludji, bahwa Pemerintah Pusat pernah memberi Reward untuk Pemprov NTT sebagai pelopor regulasi tentang DAS.
“Bahkan Wapres Budiono pernah serahkan di Istana Wapres. Saat otu Pemda yang terima tapi saya dan fordas yang buat.” Tulisnya lagi.

Bahkan pada Tahun 2010, tulisnya leboh lanjut, sebagai turunan Perda DAS, dirinya mendesain Rencana Pengelolaan DAS Benain. Dan hal Itu menjadi yang pertama di Indonesia. Menteri Kehutanan, tulisnya memberi Reward lagi pada tahun 2012 ke pemda NTT yang diterima oleh Bappeda Provinsi NTT.

” Tahun 2015, saya dipanggil Kemen LHK untuk bantu tim Ditjen Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung untuk menyusun rencana MoU Pengelolaan Kehutanan bersama antara Negara Indonesia dan RDTL. Di dalamnya ada pengelolaan das lintas negara. Lalu tahun itu juga
Presiden Jokowi dan pemerintah RDTL menyaksikan penandatanganan MoU antara Menteri LHK Indonesia dengan Menteri Pertanian Dan Perikanan RDTL.” Tulisnya terkait kerjasama dengan RDTL dalam pengelolaan DAS lintas Negara

Oktober 2015, Kementerian LHK bahka gelontorkan biaya survey bagi 10 DAS di lintas batas Indonesia dan RDTL untuk tentukan prioritas pengelolaan.
“Dan saya yang mendesain sebuah model aplikasi yang diberi nama “quick appraisal” dan hasilnya DAS Talau-loes, Ekat-tono dan Mena menjadi prioritas.
Tahun 2016 saya mentraining kawan-kawan di RDTL untuk kenal metode survey DAS.” Jelasnya.

Bahkan, Dr.Ir.Ludji RK pada tahun 2017, penggagas pertemuan antara Konsorsium Tri Lateral Indonesia, RDTL dan Australia dengan Kementrian LHK agar secara bersama-sama dapat berpartisipasi dalam pengelolaan DAD Lintas Negara. Dengan hasil kesepakatan bahwa Kementerian LHK RI membuat rencana pengelolaan dan Tri Lateral garap isu ketahanan pangan dengan Livelihood di DAS Talau.
Dan pada awal tahun 2018 Australia menjadi sponsor bicara hasilnya yaitu pada Bulan April 2018 dengan semua pihak yang berlangsung di Atambua, Belu.
“Saya yang buat desain, Australia cari dana dengan hasil beberapa kementerian ingin ikut berpartisipasi dalam progran itu.”jelasnya.

Tahun 2019 program pengelolaan DAS mulai berjalan. Di Indonesia sendiri ada 3 titik DAS Lintas yaitu di Kalimantan dengan Malaysia dan Brunei; Lintas Papua dengan Papua Nugini; di Lintas Timor, NTT. Kedua program lintas itu belum berhasil, tapi lintas Timor tetap berjalan. “Mungkin hal tersebutlah yang membuat saya dapat reward pengelolaan DAS Kategori Perintis Pengelolaan DAS Lintas Negara.
Jadi desain RPDAS saya yang buat atas nama LHK, sedangkan rencana program pengelolaan DAS Lintas, Talau-Loes, disusun oleh Tim Tri Lateral Undana (RI), Universitas Timor Lorosae (RDTL) dan Universitas Charles Darwin (Australia) dimana Dr.Ludji menjadi bagian dari tim tersebut.

Namun ada masalah besar yaitu bahwa DAS Lintas yaitu rebutan air di sungai yang di dalamnya ada batas negara

“Masyarakat DAS Talau l
Loes itu miskin, produksi pertanian rendah karena terkendala oleh air, dan kondisi hutan lahan terdegradasi.
“Itulah yang jadi sasaran pengelolaan. Saya banyak habiskan waktu untuk rancang program mengatasi itu antara lain untuk kebijakan pengelolaan DAS, Indonesia berhutang banyak kepada NTT dan puji Tuhan, saya selalu ada dalam urusan itu.
“Dua reward Ssebelumnya adalah untuk Perda dan RPDAS Benain yang diberikan kepada lembaga, dan Propinsi tapi besok itu kepada saya secara pribadi. Dan momen penyerahan adalah dalam rangka merayakan Hari “Gerakan Nasional Penyelamatan DAS Indonesia 2019.” Jelas dosen ada Sabu Raijua ini.

Forum DAS(Fordas) NTT dibentuk pada tahun 2004 dengan tugas membantu gubernur dalam perencanaan dan monev pengelolaan DAS, dan saya jadi ketua umum Fordas NTT sejak tahun 2012 – 2017 dan terpilih lagi untuk periode tahun 2018- 2023.**))juli br