Benyamin Lola : “13 Juli SMA/SMK tetap bersekolah, online atau offline tergantung level penyebaran Covid-19”
NTT, TOP News NTT ■■ “Kepastian pelaksanaan tahun ajaran baru 2020/2021 bagi SMA/SMK di NTT, dalam masa Pandemi Covid-19 ini masih belum ada kepastian apakah secara online atau offline, Namun yang pasti akan tetap berjalan sesuai kalender akademik yang sudah ditetapkan secara nasional oleh Kementerian Pendidikan RI yaitu pada 13 Juli mendatang. Namun apakah akan berlangsung secara offline atau online, akan diputuskan berdasarkan level atau tingkat penyebaran Virus Covid-19.” demikian penjelasan Benyamin Lola, Kadis Pendidikan Provinsi NTT diawal.wawancara lewat jaringan seluler pada Jumat, 6 Juni 2020.
Kondisi ini terjadi, menurut Benyamin, lantaran penyebaran virus Covid-19 masih menunjukkan angka peningkatan dibeberapa wilayah, sedangkan beberapa wilayah sudah masuk zona hijau. Ada 12 wilayah sudah masuk level 1 yaiti zona hijau, namun 10 wilayah lain belum pasti mana level kuning, orange dan merah. Namun sesuai keputusan gubernur berdasarkan keputusan pemerintah pusat bahwa 15 Juni mendatang akan dimulai aktivitas dengan sistem New Normal. Dengan aturan khusus bagi wilayah hijau sudah dimulai sebelum 15 Juni, sedangkan wilayah zona merah menunggu sampai 15 Juni.
“Menurut penetapan Tim Gugus Tugas NTT, ada 4 level penentuan penyebaran Virus Covid-19 yaitu level 1 : hijau, level 2 : kuning, level 3 : orange dan level 4 : merah. Untuk pelaksanaan tahun ajaran baru 2020/2021, pemerintah pusat sudah beri keleluasaan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan memilih, apakah pembelajaran dilakukan secara online atau offline dan kapan akan dimulainya. Apakah dimulai pada 13 Juli, atau 1 minggu sebelum atau sesudah 13 Juli.” Tandasnya.
“Pengaturannya,” lanjut Benyamin, “bisa diatur dan menyesuaikan dengan hasil koordinasi bersama Tim.Gugus Tugas Penanganan Covid-19 provinsi NTT. Sehingga tahun pembelajaran baru tahun ini bisa berjalan seperti biasa.”Namun proses pembelajaran” _ujar Benyamin memberi catatan khusus_”ini yang sementara belum ada kepastian. Apakah dalam era new normal tahun pembelajaran ini akan dilaksanakan seperti apa. Yang kita tahu NTT, direncanakan dengan hasil amalisis dan perkembangan penularan Covid-19, diprediksi tanggal 15 Juni kita masuk dalam era normal baru. Namun itu bukan berarti proses pendidikan langsung masuk semua. Karena dalam kalender akademik tanggal 15 -22 Juni sekolah sedang libur dan baru akan masuk pada tanggal 13 Juli. Jika pada 13 Juli masuk tahun ajaran baru sudah Kondusif, maka ada sekolah yang sudah bisa dibuka tergantung dari status penularan virus di wilayah-wilayah di provinsi NTT. Karena ada penentuan tingkat penularan Covid-19 yaitu Level 4 merah, level 3 orange, level 2 kuning dan level 1 hijau. Level hijau itu artinya kita sudah aman dan bisa memulai era new normal sebelum 15 Juni tapi bukan berarti tinggalkan protokol kesehatan agar minimalisir dan putus mata rantai Covid-19. Level Kuning sampai merah masih harus belajar jarak jauh atau online.” Jelasnya.
Tapi Benyamin menambahkan bahwa untuk wilayah provinsi NTT dirinya sebagai salah satu Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tingkat provinsi NTT belum lakukan koordinasi intensif dengan tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk mendapatkan status level penularan virus untuk setiap kabupaten kota.
Dari data Gugus Tugas, saat ini ada 12 kabupaten yang hijau, namun 10 wilayah lain dari 22 kabupaten kota berada pada level mana, dirinya belum peroleh data pasti yang mana merah, orange dan kuning. “Saya belum bisa dapatkan pemetaan secara benar karena Tim Gugus Tugas NTT sedang lakukan pemetaan. Jika sudah saya dapatkan maka akan dapat ditentukan wilayah mana yang sudah dapat laksanakan pembelajaran offline dan online pada tahun akademik baru 2020/2021.” Ujarnya lagi.
Benyamin menjanjikan bahwa pihaknya akan lakukan koordinasi dan diskusi dengan Gugus Tugas NTT. “Apakah level kuning sudah dapat lakukan belajar offline. Kalau menurut saya wilayah dengan level.kuning sudah bisa tapi dengan perlakuan terbatas. Tatap muka dilakukan secara terbatas pada jumlah orang dan dengan durasi pendek, serta tetap menerapkan protokol kesehatan dan protokol pendidikan. Itu untuk level kuning kalau di setujui usulan kami, tapi kalau tidak maka level kuning, orange dan merah masih belajar online.” Tandasnya .
Pihaknya, imbuh Benyamin lagi, sementara memgembangkan petunjuk teknis dan masih digodok serta didiskusikan untuk dapatkan rumusan yang lebih baik untuk ditetapkan pada tahun ajaran baru pada 13 juli 2020 mendatang.
“Menurut update data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dari tingkat penyebaran virus, kondisi kota Kupang masih dalam level merah. Namun tahun akademik 2020/2021 tetap akan berjalan pada 13 Juli 2020 entah online untuk wilayah dalam level kuning, orange dan merah. Sedangkan level hijau sudah bisa offline dengan namun dengan menerapkan ptotokol.kesehatan. Jadi online atau offline tergantung levelnya. Sedang untuk level kuning masih ditunggu persetujuan dari tim gugus tugas penanganan Covid 19. Jika disetujui maka akan diterapkan sistem offline namun dengan beberapa pembatasan seperti diatas.” Ujarnya menegaskan lagi.
Sedangkan terkait persiapan PPDB 2020/2021, menurut Benyamin junkisnya tinggal ditandatangani sambil menunggu SK Penetapan Gubernur terkait daya tampung sekolah. “Jika SK sudah ditetapkan, maka.saya bisa tandatangani juknis dan segera disosialisasikan. Namun PPSDB Online tetap akan dimulai pada 15 Juni 2020 pada saat masuk New Normal.” Jelasnya diakhir wawancara. ■■ juli br