Ajak Silaturahmi di Cafe Rumah Kebun, Ini Ide John Rihi Bagi Pers dan Pengacara NTT

Hukum dan kriminal Jurnalistik

Kupang, Top News NTT ■■ Pengacara senior John Rihi,S.H.M.Hum mengajak bebrapa pengacara dan 50 insan media bersiilaturahmi ke Cafe Rumah Kebun miliknya di Penkase, Alak pada Sabtu, 21/9/2019.

Dalam sekapur sirihnya, terungkap beberapa idenya terkait kemitraan pers dan pengacara. John menghimbau  para pengacara jadikan pers sebagai mitra untuk memperjuangkan rasa  keadilan bagi masyarakat pencari keadilan di NTT.

Cafe Rumah Kebun milik John Rihi,S.H di Kelurahan Penkase, Alak. Fasilitas Kolam renang dan cafe  serta home stay

Tujuan lain silaturahmi ini disertai ramah tamah juga dalam  rangka launching Cafe Rumah Kebun yang sudah dirintisnya belum lama ini.

Hadir sekitar 50-an insan pers dan  beberapa pengacara kondang di NTT  antara lain Benyamin Rafael,S.H.M.Hum, Samuel Haning,S.H.M.Hum, Wesley Lay,S.H, Melky Bale,S.H,.M.Hum, Marsel Radja,S.H.,M.Hum, dan perwakilan dari komisi Yudisial NTT, sekretaris PERADI, KAI yang juga pengacara senior John Mesak S.H.

“Adapun tujuan  pertemuan ini dalam rangka pembentukan wadah diskusi dan ruang pemberian informasi timbal balik antara pengacara dan pers.  Menjalin kemitraan dengan pers dan pengacara, menurut saya adalah hal yabg penting  karena peran kedua profesi ini penuh idealisme yang hampir mirip yaitu mengungkapkan kebenaran dan memberi keadilan bagi yang membutuhkannya. Profesi pengacara dan pers tidak bisa dipisahkan karena saling membutuhkan dan harus ada  sinergitas untuk satu tujuan; memberi rasa keadilan di mata hukum bagi pencari keadilan.” Ujar John lugas.

Diakui John  bahwa  kerja sama dirinya dengan pers sudah berlangsung sejak lama. Dan beliau mengapresiasi jalinan kemitraan tersebut banyak membawa dampak baik bagi penyelesaian sebuah kasus. Karenanya, ia  ingin adanya  jalinan hubungan kerja sama dapat memberi kontribusi dalam pengungkapan sebuah kasus hukum. Karena dari pengalamannya, John akui sudah ada beberapa kasus yang tidak bisa diungkap dan tidak ada penyelesaian hukum justru bisa terselesaikan dengan dukungan pemberitaan pers.

Karenanya John usulkan kepada beberapa pengacara senior dan jumior yang hadir agar membuka diri bagi kerja sama dengan media dalam penyelesaian sebuah kasus hukum. Tujuannya adalah membentuk sebuah diskusi kecil namun serius dengan media bagaimana mengungkap kasus-kasus yang belum terungkap bahkan sudah ditutup tanpa penyelesaian hukum yang adil bagi korban, juga membuka wadah konsultasi sampai pendampingan hukum bagi semua masyarakat. Terutama masyarakat miskin dengan gratis. “Saya ingin kita pengacara bersedia untuk membuka  wadah bagi masyarakat pencari keadilan. Hanya untuk membantu masyarakat. Terutama yang kasusnya masih belum terselesaikan, khususnya masyarakat miskin atau tidak mampu. Ruang diskusi ini saya buka dengan input pendapat dari semua yang hadir baik pengacara maupun media mau seperti apa wadah ini, dan apa yang akan dilakukan dalam di dalamnya yang melibatkan pengacara dan media. Saya ingin tempat pertemuan adalah Cafe Rumah Kebun di Kelurahan Penkase, Kecamatan Alak.” Tandasnya bersemangat.

Diakuinya jika selama ini masih belum harmonisnya hubungan antara pengacara dan pers karena alasan berbagai faktor penyebab. Namun John berharap dengan wadah ini, terbuka isolasi tersebut. “Karena peran pers sangat penting dalam penyelesaain kasus-kasus. Sudah terbukti dengan pers ikut angkat terus maka sebuah kasus yang tadinya mengendap akan terselesaikan dengan cepat. Saya apresiasi peran rekan pers semua. Dan saat ini saya punya ide untuk lebih memperat lagi.” Ujarnya lagi.

Sekertaris PERADI NTT,  John Mesak,SH menjelaskan bahwa PERADI akan mendukung tujuan itu. Bahkan saat ini PERADI rencananya akan di buka di beberapa wilayah Timor dan Sumba agar bisa layani permintaan  bantuan hukum bagi msyarakat di sana.

John Mesak juga  meminta peran aktif pers dalam memublikasi  peran pengacara di pegadilan dalam memberi rasa keadilan bagi masyarakat.

Diakui ada banyak proses yang dilewati pengacara dalam memberi efek dalam penanganan kasus pidana di tingkat kelopisian dan kejaksaan sehingga memberi hasil bagi klien yang didampingi. Ia berharap kemitraan dengan media akan dipererat agar terjalin komunikasi lebih intens antara pengacara dan media.

John Mesak juga informasikan bahwa saat ini PERADI NTT sudah bekerja sama dengan fakultas  Hukum  Undana untuk p
Pendidikan khusus Advokat.

Marsel Radja anjurkan agar pengacara jamgan alergi dengan pers. Karena sebenarnya kedua profesi ini saling membutuhkan dan bisa menjadi pilar bagi penegakan hukum.

Yopi lati wartawan senior meminta pengacara bisa kerja sama dengan media dalam memberi informasi terkait sebuah kasus yang sedang ditangani oleh pengacara.

Sedangkan pengacara gaek berusia 60 tahun, Benyamin Rafael,S.H,M.Hum secara jujur buka-bukaan soal  dirinya sudah bekerja sama dengan pers  sejak jadi pengacara. Malah Beny nyatakan keinginan agar wadah yang ingin dibangun antara pengavara dan media dapat hilangkan semua latar belakang organisasi pengacara dan juga media. “Harus jauhkan gesekan dan perbedaan untuk bisa menjadi pilar netral dalam memberi layanan pemberian keadilan bagi masyarakat pencari keadilan. Dalam wadah yang akan dibentuk nanti saya harap agar ada satu warna dan suara dalam membela masyaraat dan juga memberitakan tentang kebenaran dan keadilan bagi pencari keadilan.

Dalam kegiatan ini John Rihi sebenarnya juga ingin mempekenalkan Cafe Rumah Kebunnya yang dilengkapi fasilitas  dua kolam anak-anak dan remaja, karaoke dan home stay. Kedepannya, cafe yang berada di daerah ketinggian dan memiliki view laut yang mempesona dengan tangkapan sunset diwaktu senja ini sedang dibangun kamar-kamar pwnginapan dengan fasilitas lengkap. Hal lain yang ingin dibanggakan John adalah kawanan ratusan burung dara yang akan terbang melintasi langit berkelompok saat senja. “Jika ingin ngopi sambil karaoke dilantai dua yang menghadap laut, jika ingin berenang silahkan juga ada dua kolam bagi anaka-anak dan dewasa. Ke depannya saya yakin  cafe ini akan jadi sebuah obyek wisata baru di kota Kupabg.” Ujarnya.

Ramah tamah dan jumpa pers ini diakhiri dengang makan malam bersama  ■■ Juli br